SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 25 Juli 2018 09:08
Sungai Mentaya Tercemar, Tak Cocok untuk Budidaya Ikan
BUDIDAYA: Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto menunjukkan kolam budidaya ikan Jelawat di lingkungan kantornya.(ARJONI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Air Sungai Mentaya yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Kotawaringin Timur diduga tercemar. Itu berdasarkan riset dan uji labolatorium Dinas Perikanan Kotim. Sungai Mentaya tidak cocok untuk budidaya ikan karena pencemarannya.

Sejak tahun 2013 lalu, Dinas Perikanan Kabupaten Kotim sudah berupaya membudiyakan ikan di Sungai Mentaya, tapi selalu gagal. Baik jenis ikan patin, nila, dan jelawat. Hanya ikan lele yang mampu bertahan agak lama.

”Sejak 2013, kami kembangkan budidaya ikan keramba di Sungai Mentaya. Namun, selalu gagal, karena banyak ikan yang mati dan tidak mampu bertahan lama," kata Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto, Selasa (24/7).

Melihat kondisi tersebut, Dinas Perikanan melakukan riset dengan menguji kualitas air. Hasilnya, air sungai tercemar dan tidak layak untuk budidaya ikan. Namun, pihaknya tidak mengetahui limbah apa yang telah mencemari sungai tersebut.

”Hasil lab kami, air Sungai Mentaya tidak cocok untuk budidaya ikan. Apalagi jika hujan, banyak ikan yang mati," ungkapnya.

Menurutnya, pencemaran sangat mungkin terjadi di Sungai Mentaya. Pasalnya, di hulu Sungai Mentaya sejak dulu banyak perusahaan, baik kayu hingga perkebunan dan pertambangan. Namun, pihaknya tidak menelusuri lebih jauh sumber limbah yang mencemari sungai tersebut.

”Kualitas air sangat memengaruhi budidaya ikan. Hasil lab kami, kadar mercuri tinggi, kadar asam juga cukup tingi dan kadar oksigen kurang, yakni di bawah dua. Kondisi tersebut yang membuat ikan tidak mampu bertahan lama ketika dibudidaya di Sungai Mentaya," jelasnya.

Heriyanto menegaskan, ikan Sungai Mentaya yang dikonsumsi masyarakat tidak berdampak langsung pada kesehatan. Pasalnya, sudah ada proses tertentu. Namun, air sungai akan berdampak pada kesehatan manusia jika dikonsumsi secara langsung, misalnya untuk minum.

”Tentu tidak berdampak pada ikan sungai yang dikonsumsi, karena pada ikan sendiri ada proses proses, kecuali diminum," tandasnya. (arj/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Rabu, 07 Mei 2025 17:29

KTNA Kotim Didorong Jadi Penggerak Pertanian dan Perikanan

SAMPIT - Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 07 Mei 2025 13:11

Dorong Revitalisasi Pasar PPM dan Ikon Jelawat

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berkomitmen membenahi dan…

Rabu, 07 Mei 2025 13:11

Bupati Instruksikan Kerja Bakti Massal di Jalan Muchran Ali

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menginstruksikan seluruh kepala…

Rabu, 07 Mei 2025 13:10

Muhammad Saleh Jabat Plt Kadiskominfo, Marjuki Jadi Kepala DLH

SAMPIT—Serah terima jabatan (sertijab) di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika…

Rabu, 07 Mei 2025 13:10

Mundur Usai SK Terbit, CPNS Dilarang Lamar ASN selama Dua Tahun

SAMPIT - Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 05 Mei 2025 16:06

Jaga Kualitas Pelayanan Publik

SAMPIT – Di tengah keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran,…

Senin, 05 Mei 2025 16:05

Tanam Sportivitas dan Karakter sejak Dini melalui Fun Run

SAMPIT – Ratusan peserta hadir memadati kawasan Gedung Expo hingga…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers