PULAU HANAUT – Pantai Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut menjadi wisata alternatif selain Ujung Pandaran. Pantai di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, ini memiliki hamparan pasir yang landai dan terdapat pepohonan rindang. Melimpahnya hasil tangkapan laut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner.
Potensi di Desa Satiruk ini mulai dilirik insan pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur. Rombongan yang terdiri dari pengusaha hotel, pengusaha kuliner, travel agent, dan Himpunan Pramuwisata Indonesia mengunjungi Satiruk, Sabtu (20/10).
Sesampai di Desa Satiruk, warga setempat langsung menyambut dengan tarian daerah. Rombongan juga diajak ke balai desa untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan warga. Ada masakan-masakan khas Desa Satiruk, seperti kepiting, ketuyung, ampal udang, udang papai, cencalu, ikan laut, kerang, lokan, dan sayur mayur. Ada juga minuman kelapa muda.
Setelah istirahat satu jam, rombongan langsung menuju ke pantai. Beda dengan Ujung Pandaran, Pantai Satiruk masih aman dari hantaman abrasi. Pengunjung bisa bermain bola di hamparan pasir. Atau membuat istana pasir. Jika tidak ingin panas-panasan, bisa berteduh di bawah pohon.
Ketua Forum Kuliner Kotim Zam’an mengatakan, warga Kotim selama ini hanya mengenal Pantai Ujung Pandaran dan Pantau Sei Bakau. Sedangkan Satiruk masih asing bagi warga.
Pantai ini bisa dijadikan destinasi baru. Lokasinya cukup menantang sehingga cocok bagi wisatawan yang suka petualangan.
Zam’an berharap ada kelompok-kelompok yang tertarik untuk ikut mengambil wisata paket ke Desa Satiruk. Pihaknya juga mengajak agen tour & travel untuk menggarap destinasi baru ini.
”Di sini masakan ibu-ibu Desa Satiruk juga enak. Udangnya masih segar-segar, kepitingnya juga segar-segar. Semua masakan tadi sudah ada ketuyung, kerang, kapah,” ujar Zam’an yang juga pengusaha kuliner ternama di Kota Mentaya.
Konsep yang dirancang untuk Desa Satiruk adalah desa wisata. Warga Desa Satiruk diharapkan bisa mempertahankan dan mengembangkan kearifan lokal. Warga bisa memberikan konsep ekowisata dengan menyediakan penginapan yang bersih dengan fasilitas penerangan yang cukup.
”Di sini juga bisa dipakai untuk camping. Jadi kalau ada orang menginap, tidak perlu hotel. Jadi wisatawan tidak bingung jika ingin menginap maupun mencari makan,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Desa Satiruk Asra berharap wisata Pantai Satiruk bisa mengangkat perekonomian warga. Dengan berkembangnya wisata di Satiruk, kaum hawa tidak perlu lagi ikut melaut. (rm-95/yit)