PALANGKA RAYA – Amukan api kembali terjadi di Kota Palangka Raya. Kali ini 10 rumah di kawasan padat penduduk dan tiga kafe di Jalan S Parman, belakang kawasan Tugu Soekarno, ludes terbakar Minggu (3/2) pukul 21.15 WIB. Diduga si jago merah berasal dari korsleting listrik. Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak.
Saksi mata, yang juga korban kebakaran, Jumain mengatakan bahwa api berasal dari kabel yang berada di atas pohon yang timbul percikan api. Api merembet ke rumah berpondasi kayu. Lalu menyebar ke bangunan lain hingga menghanguskan 10 rumah, barak, dan tiga buah kafe.
”Api dari pohon sawit yang ada kabelnya, nah saat itu mengeluarkan percikan api, lalu menjalar ke atap rumah dan api langsung membesar hingga menyebar ke rumah rumah yang berada di lokasi. Saya pastikan korselting listrik,” ujar pria berusia 39 tahun ini terlihat shock.
Jumain membeberkan, sebelum kejadian ini, warga setempat sudah meminta PLN untuk memperbaiki. Namun hingga kejadian, PLN belum juga memperbaiki. “Pokoknya api dari kabel di atas pohon dan kami sudah meminta diperbaiki tetapi hingga sekarang belum juga,” ujarnya.
Terlihat Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar dan Wakil Wali Kota Umi Mastikah melihat secara langsung insiden tersebut. Siregar mengatakan, masih melakukan penyelidikan penyebab utama kebakaran. Namun berdasarkan keterangan saksi bahwa api berasal dari salah satu rumah yang sebelumnya ada korselting listrik.
”Dugaan sementara dari hasil keterangan saksi, api berasal dari salah satu rumah ada kabel yang kendor kemudian merembet ke kafe. Yang terbakar kafe rumah dan barak. Korban jiwa belum dipastikan. Tapi kepolisian dan pemkot bangun posko di depan, tenda darurat, pemko menyiapkan dapur umum untuk menampung para korban,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah menambahkan, pemerintah memastikan untuk membantu korban. Saat ini pemkot akan menginventarisir para korban.
“Kita inventatis dulu, pastikan titip api benar benar mati. Semoga tidak ada orban jiwa karena kawasan ini padat penduduk,” pungkasnya. (daq/yit)