SAMPIT – Pria tak dikenal yang tenggelam di Sungai Mentaya berhasil ditemukan dengan kondisi tak bernyawa, Rabu (12/2). Jasadnya langsung dievakuasi ke ruang jenazah RSUD dr Murjani Sampit.
Jenazah pria tanpa identitas itu ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian dia tenggalam di Dermaga Habaring Hurung. Tubuhnya mengambang di air dengan posisi tertelungkup, mengenakan baju garis coklat dan hitam serta celana panjang hitam.
Kasat Polair Pores Kotim Iptu Jaka Waluya mengatakan, tak ada tanda kekerasan di tubuh pria tersebut. ”Dilihat secara kasat mata, tidak terlihat tanda kekerasan,” ujarnya.
Jaka menuturkan, saat jasad diangkat dari sungai, ditemukan dompet dari saku celananya dengan identitas lengkap. Dalam dompet itu ada uang sebesar Rp 395 ribu. Polisi juga menemukan jam tangan, cincin, kartu ATM BCA, KTP, obat-obatan, dan telepon genggam.
”Belum ada pihak keluarga yang dihubungi. Kami sedang cari tahu pihak keluarga melalui simcard di ponselnya. Ponselnya mati, tapi simcard-nya masih bisa dipakai,” ujarnya.
Dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) dalam dompet itu, pria tersebut bernama Johan Arifin, lahir di Banjarmasin 25 Juni 1956. Alamatnya di Jalan Ahmad Yani Sampit. Berprofesi sebagai pedagang dan belum menikah.
Johan terjatuh ke Sungai Mentaya pada Selasa (12/2) dini hari lalu di Dermaga Habaring Hurung. Berdasarkan keterangan saksi, Irfansyah alias Ifan, motoris kelotok penyeberangan, awalnya dia melihat Johan sedang duduk di dermaga itu. Pria itu lalu berjalan ke ujung dermaga. Saat itulah Ifan melihat Johan jatuh ke sungai.
Ifan langsung turun ke lanting untuk menolong korban. Korban yang saat itu tak dikenal, berpegangan pada tali pengikat lanting menggunakan kedua siku. Namun, karena bobot tubuhnya, korban tenggelam. Ifan yang berupaya menyelamatkan korban dengan terjun ke sungai, gagal menemukan pria itu. (rm-96/ign)