ARUT UTARA – Lestarikan kebudayaan tradisional Forum Pemuda Dayak (Fordayak) adakan acara adat istiadat Suku Dayak di kawasan RT 02, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kebupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah.
Kegiatan dengan nama Babukung itu bertujuan memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal dunia, Jumat (5/7).
Ketua Fordayak Arut Utara, Muhammad Darsani menyampaikan bahwa kegitan tersebut selain memberikan penghormatan pada keluarga yang telah meninggal, juga untuk membantu kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Ini adalah wujud kegiatan sosial yang dimotori oleh Fordayak Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujar Darsani, Minggu (7/7)
Kegiatan yang dipersiapkan mulai siang hari ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh warga dan juga tokoh adat Dayak. Banyak warga yang ikut membuat aneka syarat yang harus dipenuhi dalam acara itu.
Dari sekian banyak persyaratan ada yang disebut Balai Angkat berbentuk kotak persegi panjang. Sesuai fungsinya, Balai Angkat ini diperuntukkan untuk tempat jenazah namun dalam acara Babukung tempat tersebut diisi beras, minyak, air mineral dan lain sebagainya untuk disumbangkan kepada keluarga yang berduka.
Babukung sendiri merupakan adat Agama Hindu Kaharingan, namun untuk memberikan penghormatan kepada kerabat atau tetangga yang meninggal dunia, meski beda keyakinan akan tetap dilakukan sesuai kemampuannya.
Sementara itu Tanding, Ketua Damang Adat Dayak Arut Utara memberikan pesan kepada seluruh generasi muda agar ikut merawat serta melestarikan budayanya.
“Generasi muda harus mampu melestarikan budaya turun temurun ini. Kami ini sudah tua, sudah saatnya kegiatan seperti ini mulai dipegang generasi muda,” pesan Tanding kepada sejumlah awak media.
Dalam pelaksanaan Babukung ini, ada belasan personil yang terdiri dari para tokoh adat. Mereka menggunakan atribut serta topeng adat, bahkan ada yang menggunakan topeng dengan hiasan uang puluhan dan ratusan ribu rupiah. Kegiatan dimulai pada pukul 20.00 WIB malam hingga pukul 02.00 dini hari.
Terpisah Dewan Adat Dayak (DAD) Kobar Segmen menyampaikan tentang pentingnya menjalin hubungan baik dengan sesama warga Suku Dayak dengan menggelar acara adat istiadat (Babukung). Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Dayak agar bisa merangkul semua lapisan masyarakat.
“Tidak hanya baik kepada sesama pribumi Suku Dayak. Namun juga kepada para pendatang. Semuanya kita terima dengan tangan terbuka sepanjang mereka menghormati budaya kita,” tegas Segmen.
Suku Dayak, sambung dia, adalah suku yang pandai menghormati dan menerima kehadiran suku lain. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung itulah yang diharapkan Suku Dayak Kalimantan. (sam/sla)