SAMPIT - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar lokakarya dengan tema ”Pemuda Pembangunan dan Masa Depan Kotim” di Gedung Wanita, Selasa (29/10). Lokakarya dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ini sebagai salah satu cara memotivasi para pemuda pemudi di Kotim. Panitia mengundang tiga nara sumber inspiratif, yakni Walikota Palangka Raya Fairid Naparin, Anggota DPRD Kotim Riskon Fabiansyah, dan Direktur Surat Kabar Harian Radar Sampit Siti Fauziah. Ketiganya merupakan pemuda yang bisa memberikan motivasi dengan membagikan berbagai pengalaman hidup mereka.
”Generasi muda harus memiliki mimpi, dan semua berharap untuk bermimpi yang baik,” kata Kepala Dispora Najmi Fuadi saat membuka acara lokakarya kemarin.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, generasi muda harus memiliki yang mimpi yang tinggi, sebab cita-cita berawal dari mimpi yang tinggi.
”Saya bisa ada di posisi saat ini karena mimpi besar saya di masa muda dulu,” cetusnya.
Disebutkannya, pemuda harus memiliki mimpi yang tinggi untuk meraih cita-cita yang hendak dicapai di masa yang akan datang. Dirinya terus mendorong dan memotivasi pemuda untuk tidak menyerah mengejar mimpi.
Sementara itu Direktur SKH Radar Sampit Siti Fauziah mengajak pemuda untuk memaknai perubahan dan tantangan untuk hidup lebih baik. “Kita tidak bisa menghindari perubahan. Semakin kita menolak, kita akan semakin merasakan kesulitan,” sebutnya.
Menurutnya, perubahan menjadi sebuah tantangan yang bisa membuat pemuda mampu menjalani hidup dengan lebih baik dari sebelumnya.
Siti menyebut, ada lima hal yang bisa kita lakukan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya, yakni buat sebuah impian yang ingin dicapai, tentukan gol agar bisa mencapai impian, keluar dari zona nyaman, hadapi rasa takut, dan teruas belajar.
”Keberhasilan itu memang manis, tapi belum tentu dengan prosesnya,” kata alumnus Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya ini.
Sebelum mencapai keberhasilan, terdapat pahit-getir menghadapi hambatan dan tantangan kehidupan. Setiap individu perlu mencintai proses hidup ini agar terasa lebih indah dan menantang.
Sementara itu anggota DPRD Kotim Riskon Fabiansyah menyebut, pemuda cerdas bukan sekadar pintar dalam ilmu pengetahuan. Pemuda cerdas adalah pemuda yang bijak dalam menggunakan ilmu.
”Sebagai pemuda kita adalah aset, jadi jangan pernah menyerah,” tegasnya. (yn/yit)