SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 19 Maret 2020 17:09
Bayi Kembar yang Dibuang di Tempat Sampah Itu Dibungkus Seprai Mahal

Dari Penemuan Bayi Kembar di Jalan Muchran Ali

SEHAT: Bayi kembar yang dibuang ke tempat sampah masih dalam perawatan. Lokasi tempat sampah bayi kembar tersebut ditemukan warga.(FAHRY ILHAMI SAMOSIR-DIAN TARESA/RADAR SAMPIT)

Pelaku pembuang bayi kembar di tempat sampah Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, diduga merupakan orang berada alias mampu secara finansial. Pasalnya, dua bayi malang itu dibungkus menggunakan seprai mahal yang dirobek menjadi tiga bagian.

======

”Sepertinya (pembuang bayi) orang kaya, karena bayi dibalut seprai mahal yang dirobek jadi tiga bagian. Satu untuk alas, satu untuk membalut badan bayi dan satu bagian lagi untuk selimut,” kata Bakhrudin, Ketua RT di lokasi bayi tersebut ditemukan, Rabu (18/3).

Bayi tersebut ditemukan sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (17/3), dalam keadaan masih berlumuran lendir dan darah. Bakhrudin melakukan pertolongan pertama terhadap kedua bayi tersebut dan melaporkan penemuan tersebut ke polisi.

”Malam itu saya mendapat telepon dari sekretaris saya, Putri, yang mengatakan ada bayi di dekat tempat sampah di depan tokonya. Saya langsung meluncur ke lokasi dan benar ada bayi kembar dibalut selimut tebal di dalam kardus. Bayi itu menangis dan saya langsung menggendongnya. Bayi itu pun berhenti menangis,” tutur Bakhdurin.

Dia menduga bayi tersebut baru lahir, karena masih berlumuran lendir dan darah, serta masih terdapat kotoran ibunya di bagian kaki bayi.

”Dilihat dari kotoran yang tertinggal dan tidak bau, sepertinya orang tua bayi ini rutin meminum jamu untuk perawatan saat hamil. Artinya, dia masih peduli dengan bayi tersebut. Bahkan, letak bayi dibuang pun tidak tepat di tempat sampah. Bayi disusun rapi di samping tempat sampah,” ujarnya.

Bakhrudin menduga orang tua bayi berprofesi sebagai kontraktor atau pegawai percetakan. Pasalnya, kardus yang digunakan untuk meletakkan bayi tersebut merupakan kardus kertas HVS sinar dunia berukuran besar.

”Setelah saya tanya di percetakan dekat sini, mereka tidak sembarangan membuang kardus sinar dunia sebesar itu. Ada kemungkinan orang tua bayi ini pekerjaannya berhubungan dengan itu,” ucapnya sembari mengusap air mata karena tidak tega pada bayi kembar itu.

Setelah melapor ke polisi, Bakhrudin bersama petugas menyambangi kos-kosan di sekitar lokasi kejadian. Namun, tidak membuahkan hasil. ”Saya pernah melihat ada perempuan hamil di situ, namun waktu didatangi perempuan itu tidak ada. Hanya ada laki-lakinya,” ucapnya.

Malam itu Bakhrudin beserta warga lainnya membawa bayi kembar berjenis kelamin laki-laki itu ke puskesmas terdekat. Namun, tidak ada bidan yang bertugas malam itu, sehingga bayi tersebut langsung dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit.

Bakhrudin mengaku ingin mengadopsi bayi kembar tersebut saat penyelidikan sudah selesai. Namun, karena banyaknya masyarakat yang ingin mengadopsi, bahkan dari luar daerah, setelah orang tua bayi ditemukan, dia akan meminta orang tua bayi tersebut yang menentukan kepada siapa bayi diberikan.

Tanudin, warga yang pertama kali melihat bayi tersebut mengatakan, malam itu ada dua orang berbelanja di tokonya dan mendengar suara bayi di sekitar tempat sampah. Namun, orang itu mengaku tidak berani mengecek ke lokasi saat mendengar suara bayi.

”Hingga saya dan anak saya ke lokasi dan melihat ada bayi kembar, saya tidak berani mengangkat bayi itu karena takut ada sidik jari atau lainnya. Saya minta anak saya memanggil Ketua RT 26, Ahmad Zais, namun tidak ada orangnya,” ucapnya.

Setelah itu, dia meminta anaknya memanggil Ketua RT terdekat, RT 07, Bahkrudin. ”Saya tidak memperhatikan dua orang yang melaporkan mendengar suara bayi itu. Saya langsung fokus kepada bayi saja. Sekitar 10 menit saya menjaga bayi kembar itu di tempat sampah sampai pertolongan datang,” ujar Tanudin.

Terpisah, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit Yudha Herlambang mengatakan, hingga kini bayi tersebut masih dirawat di ruang anak. ”Untuk sementara bayi tersebut tidak diperbolehkan dijenguk. Ini atas perintah pihak kepolisian karena masih dalam proses penyelidikan. Keadaan bayi sampai hari ini sudah jauh lebih sehat dibanding pertama datang,” ujarnya.

Meski kembar, kedua bayi tersebut memiliki berat badan yang berbeda, yakni 2,5 kilogram dan 1,95 kilogram. ”Kalau yang 2,5 kilogram kondisinya baik, sedangkan yang 1,95 kilogram baik juga. Namun, badannya agak kekuningan. Secara umum keadaan kedua bayi bisa dikatakan sehat,” terangnya.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel mengatakan, pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti kardus cokelat dan seprai hijau yang digunakan untuk membalut badan bayi. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait orang tua bayi tersebut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (dia/sir/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers