SAMPIT – Hujan disertai angin kencang dan petir sering terjadi di Kalimantan Tengah akhir-akhir ini. Tak jarang sambaran petir mengenai bangunan hingga menimbulkan kebakaran. Kasus terbaru, petir menyambar rumah milik Budi Purnomo di Jalan Kalikasa, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (8/5) pukul 03.45 WIB.
Saat itu, Budi Purnomo sedang berada di dalam rumah yang berdekatan dengan toko sembako dan pertamini miliknya. Cuaca saat itu sedang hujan. Beberapa kali warga di sekitar melihat adanya kilat di langit. Warga sempat melihat ada petir yang menyambar di dekat pertamini milik Budi. Setelah sambaran itu, terlihat api langsung membesar dan menyebar ke toko hingga rumah korban.
Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Antang Kalang Ipda Rino membenarkan adanya kejadian itu. Seluruh bangunan hampir habis terbakar. Korban mengalami kerugian materil yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Rumah Budi memiliki ukuran 8 meter x 20 meter tersebut berkonstruksi kayu, hanya bagian kamar mandi yang menggunakan material beton. Kios pertamini berukuran 1,5 meter x 1,5 meter juga berkonstruksi kayu. Sementara toko sembako berukuran 6 meter x 7 meter menggunakan material beton.
Api dapat dijinakkan setelah warga membantu memadamkan api menggunakan peralatan seadanya dibantu oleh satu unit armada pemadam kebakaran milik perusahaan perkebunan kelapa sawit.
"Peristiwa ini masih diselidiki lebih lanjut guna memastikan darimana munculnya api penyebab kebakaran. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sementara ini kerugian ditaksir mencapai Rp 700 juta," tutup Ipda Rino.
Hal serupa juga terjadi di wilayah pesisir pantai Sukamara, Kamis (7/5) malam pukul 23.30 WIB. Satu rumah di Desa Sungai Damar, Kecamatan Pantai Lunci, menjadi sasaran sambaran petir hingga menghanguskan seluruh bangunan rumah. Akibat kebakaran itu kerugian korban ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut Camat Pantai Lunci, M. Yunus, rumah milik Riduansyah terbakar setelah jaringan listrik mesin sedot air terkena sambaran petir. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong.
“Penghuni rumah tidak ada karena menginap di tempat anaknya. Akibat kejadian itu semua barang di dalam rumah habis terbakar dan rata dengan tanah,” jelas Yunus.
Mengetahui kejadian itu, Dinas Sosial Sukamara langsung ke lokasi kejadian dan menyerahkan bantuan paket sembako, serta peralatan memasak dan lainnya kepada korban. Yunus mengimbau kepada warga agar berhati-hati dengan kondisi cuaca ekstrim yang sering terjadi dalam beberapa hari ini.
“Peralatan elektronik sebaiknya dimatikan dan dilepas dari colokan listrik karena beberapa hari ini wilayah Pantai hujan disertai petir,” harap Yunus.
Petir juga menyambar rumah berbahan kayu milik Rendi Hermansyah di Desa Cabang Barat, Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara, Rabu (6/5) malam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
”Kejadian berlangsung pada Rabu malam pukul 20.45 WIB. Saat itu Rendi bersama istri dan anaknya sedang berada di dalam rumah dan tiba-tiba petir menyambar,” terang Yunus.
Rumah dan toko berukuran 5 meter x 15 meter di Jalan Mahir Mahar, Kelurahan Sabaru, Palangka Raya, juga menjadi korban ganasnya sambaran halilintar, Rabu (6/5) malam. Rumah dan toko ludes terbakar. Api berasal dari jaringan listrik yang tersambar petir. Selanjutnya kabel yang terbakar jatuh ke atap, api merembet ke rumah milik Lamran. Tidak ada barang berharga berhasil diselamatkan, termasuk satu unit sepeda motor ikut terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta lebih. Penghuni rumah shock karena kehilangan harta benda. (dia/fzr/yit)