KOTAWARINGIN LAMA – Kelotok rombongan Camat Kotawaringin Lama (Kolam) karam di Sungai Pemasungan. Kecelakaan itu terjadi usai memantau posko dan dapur umum pengungsian warga Desa Kondang, Kecamatan Kolam, Senin (20/7) siang.
Rombongan terdiri dari Camat Kolam Nahwani, Sekcam Kolam Yudha Pratama Kusuma, Wakil Kapolsek Kolam Ipda Subardo, staf Kecamatan Kolam Kurniawan, serta matoris kelotok yang merupakan warga Desa Kondang. Insiden menegangkan tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.
Nahwani menuturkan, kecelakaan terjadi saat mereka kembali dari Desa Kondang. Ketika kelotok ke Sungai Pemasungan, dari arah berlawanan ada perahu lain yang ingin keluar dari sungai itu.
”Karena airnya deras dan sungainya sempit, tabrakan tidak terhindarkan lagi dan karena kalah besar dan benturan cukup kuat. Getek yang saya tumpangi tenggelam," cerita Nahwani.
Dalam kejadian itu, rombongan Camat Kolam basah kuyup, termasuk barang bawaan. ”Getek yang menabrak kami sebelumnya mengantar rombongan dari kecamatan yang membawa air bersih untuk dapur umum di Kondang," tambahnya.
Sementara itu, dari pantauan Nahwani, seluruh rumah di Desa Kondang yang berjumlah 94 buah, termasuk fasilitas umum semua terendam. Tercatat 133 KK atau 495 jiwa menjadi korban banjir di desa ini.
”Dinas Sosial, BPBD Kobar, Pemerintah Kecamatan Kotawaringin Lama, tim kesehatan, Polsek dan Koramil serta Pemerintah Desa Kondang sudah menyediakan posko pengungsian dan dapur umum yang langsung ditanggani ibu-ibu anggota PKK Desa Kondang," jelasnya.
Sehari sebelumnya, Camat Kolam juga mendampingi Plt Kepala BPBD Kobar Tengku Ali Syahbana meninjau Desa Kondang, Desa Rungun, Desa Lalang dan banjir di Kelurahan Kotawaringin Hulu dan Kotawaringin Hilir.
Dalam kesempatan ini Tengku Ali Syahbana prihatin bencana banjir yang menerjang Desa Kondang dan Desa Rungun. Menurut mantan Camat Kolam ini, warga di dua desa tersebut sangat membutuhkan air bersih, karena semua sumur warga terendam banjir.
"Kami akan segera mendatangkan bantuan logistik dan air bersih dari pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat," katanya.
Untuk warga Desa Rungun pihak terkait telah menyediakan tenda pengungsian dan dapur umum di Natai Keminting sekitar 2,5 kilometer dari Desa Rungun.
Di desa itu terdata 500 rumah atau KK dengan 1.300 jiwa yang terdampak banjir, sedangkan di Desa Lalang ada 300 jiwa. (gst/yit)