SAMPIT— Bangunan kumuh padat penduduk yang terbuat dari kayu, sangat besar mempunyai potensi bahaya kebakaran. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di kawasan padat penduduk perlu dilakukan penataan.
Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi mengatakan, masih banyak rumah yang berbahan kayu menjadikan kawasan padat penduduk rawan terjadi kebakaran, belum lagi sisi proteksi dan kelengkapan pemadam kebakaran masih sangat minim. Sehingga apabila terjadi kebakaran cepat menjalar dan membesar.
"Bangunan berbahan kayu sangat mudah terbakar, belum lagi kalau kawasan padat penduduk kalau sudah terjadi kebakaran cepat membesar, dan merambat ke bangunan lainnya," sebutnya.
Untuk itu Pemkab Kotim akan menata bangunan di kawasan kumuh, dengan mempercantik tampilan maupun mengganti bangunan rumah kayu, menjadi berbahan beton yang tak mudah terbakar.
"Upaya - upaya tersebut perlu dilakukan guna mengurangi kejadian kebakaran di Sampit," tambahnya.
Dirinya ingin semua pihak turut berperan dalam melakukan penataan di wilayah kumuh, selain untuk mengurangi potensi kebakaran, karena letaknya yang saling berdempetan juga agar tampilan kota menjadi tertata lebih cantik dam asri.
Sementara itu, ada tujuh aspek dalam penanganan kumuh yaitu bangunan gedung, jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, dan proteksi kebakaran. (yn/dc)