SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 16 November 2020 15:07
Ditabrak Kapal Asing, Kapal Nelayan Karam, Nakhoda Tewas

Desak Kapal Asing Diusut

SAMPIT – Sebuah kapal nelayan yang sedang menangkap ikan di Laut Jawa, wilayah Tanjung Puting, Kabupaten Seruyan, dihantam kapal kargo yang melintas di perairan tersebut. Kapal nelayan yang terbuat dari kayu itu langsung karam dan menewaskan Hatman (55), nakhoda kapal tersebut.

Petaka itu terjadi Sabtu (14/11) lalu, sekitar pukul 13.00 WIB. Kapal kargo yang menghantam kapal nelayan itu bernama MV Nam Son 16. Diduga berasal dari Vietnam. Setelah tabrakan itu, setengah jam setelahnya, kapal nelayan Inkamina 02 datang dan memberikan pertolongan dengan mengevakuasi korban ke Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan.  

Setelah tiba di Pelabuhan Kuala Pembuang sekitar pukul 22.20 WIB, korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Pratama Samuda untuk divisum. Tiga korban selamat, yakni anak buah kapal nelayan, yakni Jainul Ihsan (30) anak koban, Ramadan (38) keponakan korban, dan Sayuti (45) keponakan, menjalani pemeriksaan kesehatan.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan Ditpolair Polda Kalteng. Kapal kargo langsung diamankan di Pelabuhan Bagendang dan sejumlah kru kapal dimintai keterangan.

”Pemeriksaan dan penyelidikan mendalam dilakukan untuk mengetahui kronologis kejadian. Hal itu paling cepat dua hari setelah pemeriksaan saksi. Nanti akan diputuskan hasilnya, apakah ada kelalaian atau bagaimana. Jadi tunggu saja,” katanya.

Kerabat korban, Rudianur, mengatakan, janazah Hatman telah dikebumikan Minggu (15/11) pagi oleh keluarga di kampung halamannya, Desa Bebaung, Kecamatan Pulau Hanaut, Kotim. Anggota DPRD Kotim ini berharap kapal penabrak nelayan diproses secara hukum. Pihaknya di DPRD Kotim akan mengikuti kasus tersebut.

”Meski kejadian di Kabupaten Seruyan, kami akan ikuti kasus ini karena korban adalah warga Kotim. Apalagi yang menabraknya kapal dari luar negeri. Informasi yang kami dapatkan, kapal kargo itu dari Vietnam,” tandasnya.

Rudianur mengungkapkan, dari keterangan ABK yang ditabrak, setelah menghantam kapal nelayan dari kayu itu, kapal asing tersebut bukannya langsung memberikan pertolongan dan langsung pergi. Namun, berselang dua jam, kapal itu kembali lagi untuk melihat kondisi ABK dan kapal yang ditabrak.

”Hatman meninggal dengan baju pelampungnya. Kami menduga karena kelelahan di dalam air yang kondisinya dingin,” kata dia.

Komandan Pos TNI Angkatan Laut (AL) Samuda Letnan Dua (Letda) Laut Sigit Prajadi mengatakan, menurut pengakuan korban selamat, cuaca saat kejadian berawan. Diduga tabrakan terjadi karena kelalaian nakhoda.

”Dugaan sementara, penyebabnya karena unsur ketidaksengajaan. Saat itu menurut pengakuan korban, manuver kapal berbeda dengan kendaraan darat,” katanya.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihaknya bersama Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Ditpolairud Polda Kalteng, Pos Angkatan Laut Samuda, melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kapal penabrak di Pelabuhan Bagendang.

”Kapal kargo sudah selesai dilakukan pemeriksaan dan permasalahan ditangani Ditpolair Polda Kalteng. Pihak kapal dan pihak agen di Sampit akan ke rumah keluarga korban untuk melakukan mediasi, dengan harapan dapat diselesaikan secara kekeluargaan, didampingi Pos Angkatan Laut Samuda,” katanya. (daq/ang/hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers