SAMPIT – Pembangunan Pasar Mangkikit di Jalan Pangeran Antasari, Sampit, yang sempat terhenti selama sekitar setahun, akan dilanjutkan kembali. PT Herald Eranio Jaya (HEJ), rekanan pembangunan pasar menggelar pertemuan dengan Persatuan Pengurus Pasar Mangkikit (PPPM), Rabu (18/5).
”Kami melakukan pertemuan dengan pengurus pasar untuk menyatukan persepsi supaya pembangunan ini bisa berjalan sesuai target bersama. Jadi, pedagang punya target, kami dari pengembang pun punya target,” kata Santojuanus, bagian perencana dari PT HEJ.
Menurut Santo, pihaknya menargetkan sebelum 31 Maret 2017, serah terima pasar itu dengan Pemkab Kotim sudah dilakukan. Dengan catatan, semua proses administrasi dan pendataan berjalan sesuai yang diharapkan.
”Kami ini sebenarnya sudah menerima data dari Disperindagsar. Jadi, kalau dari dinas datanya segini, ya itu yang akan kami coba akomodir. Tapi, kalau datanya salah, output-nya ya salah juga,” ujarnya.
Dalam pertemuan yang melibatkan perbankan dan Disperindagsar itu, juga dibahas juga harga kios, los, dan lapak sesuai dengan ukurannya masing-masing. Perbankan akan membantu permodalan pedagang yang tidak bisa membayar harga kios secara kontan.
Kepala Disperindagsar Mudjiono mengatakan, sosialisasi itu sangat diperlukan untuk memberikan bayangan dan gambaran jelas tentang pembangunan Pasar Mangkikit kepada pihak pedagang yang akan menempati dan menebusnya.
”Maksud dari pertemuan ini, agar pedagang tidak seperti membeli kucing dalam karung. Jadi, pedagang harus mendengar konstruksinya bagaimana. Kalau yang kios, fasilitasnya apa saja, kalau los fasilitasnya apa saja,” ujarnya.
Dia menuturkan, selama ini pedagang menginginkan adanya informasi dari pengembang, hanya saja baru bisa dilaksanakan hari itu. Melalui pertemuan itu, dia mengharapkan pedagang tidak lagi mempersoalkan hal-hal yang sudah lalu.
”Yang kami akomodir itu pedagang lama dulu. Kalau pedagang lama sudah mendapat tempat dan kalau masih ada sisa tempat, barulah kami berikan kepedagang baru,” katanya.
Ketua PPPM Ahmad Saleh mengatakan, pertemuan hari itu merupakan babak baru dari pembangunan yang sempat tertunda. Dia mengakui ada miskomunikasi antara pedagang, pengembang, dan Disperindagsar.
”Nanti akan ada pertemuan kembali, karena pembicaraan tadi itu masih belum ada titik terangnya. Hanya saja, penyampaian dari pihak pengembang untuk melanjutkan pembangunan yang sudah setahun lebih tertunda,” tegasnya. (rm-73/ign)