SAMPIT – Aparat kepolisian berhasil meringkus seorang pelaku perampokan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotim, IS. Pelaku lainnya masih diburu aparat. Diduga mereka kabur ke luar kalimantan.
Tertangkapnya satu pelaku diketahui setelah ada Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari penyidik gabungan Polres Kotim yang dilayangkan penyidik ke Kejari Sampit. ”SPDP sudah masuk, namun jaksa penuntutnya masih belum ditetapkan,” kata Kajari Kotim Wahyudi melalui Kasi Pidum Harry Setyawan, Kamis (9/6).
Informasi yang diperoleh Radar Sampit, sejumlah pelaku yang belum tertangkap diduga kuat bersembunyi di luar Kalimantan. Mereka dalam pengejaran tim gabungan dari Resmob Polda Kalteng dan Polres Kotim.
IS yang ditangkap di kampung halamannya di Kalsel, merupakan pelaku yang disebut-sebut baru menikmati Rp 50 juta dari uang hasil rampok mereka. Menurut rencana, hasil kejahatan itu akan dibagi rata setelah mereka aman dari buruan aparat.
Pria yang penuh tatto di tubuhnya itu resmi mendekam di sel tahanan Polres Kotim untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Kasus yang tergolong besar ini menambah daftar sejumlah kasus besar yang terjadi belakangan ini di wilayah hukum Polres Kotim dan masih menjadi tugas berat kepolisian.
---------- SPLIT TEXT ----------
Seperti diketahui, Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, dirampok pada 12 Mei lalu. Kawanan rampok itu menggunakan senjata api. Sejumlah pegawai dan nasabah diikat dan brankas uang sekitar Rp 500 juta lebih digasak.
Pelaku berjumlah enam orang. Lima orang menggunakan senjata api, satu orang senjata tajam. Sebagian senjata itu diduga mainan. Pasalnya, pistol salah seorang pelaku tertinggal bersama parang. Mereka juga menggunakan helm, topi, dan topeng. Tanpa basa-basi, komplotan yang menggunakan mobil jenis Avanza warna hitam ini langsung menodongkan senjata.
Lima pegawai dan nasabah diikat kawanan perampok. Bahkan, Kepala BRI Unit Pundu Kukuh Suswoyo sempat dipukul dengan gagang pistol oleh perampok. Saat perampokan, seorang pegawai, Ni Putu Librani, sempat bersembunyi di bawah meja. Namun, upayanya ketahuan perampok. Dia kemudian ikut diikat. Pelaku kemudian menguras brankas uang.
Kawanan perampok itu kemudian kabur ke arah Sampit. Mereka juga mengambil decoder CCTV di bank untuk menghilangkan jejak. ”Saat ini pelaku masih dalam pengejaran. Penyelidikan di-back up buser Polda, serta jajaran Polres. Hal tersebut dilakukan untuk mempersempit ruang gerak perampok,” kata Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan. (co/ign)