PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Yuel Tanggara menyebut, pengembangan pariwisata diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Hal tersebut sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kalteng.
Selain itu, pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga dikaitkan dengan visi-misi Gubernur periode 2016-2021. Pihaknya akan fokus dan berupaya mengembangkan ekowisata alam karena berpotensi mendatangkan banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, karena Kalteng memiliki Taman Nasional Tanjung Puting, Sebangau, Bukit Raya, Bukit Baka, maupun Bukit Tangkiling. ”Kita manfaatkan yang ada sekarang ini. Ya, potensi yang selama ini memiliki daya tarik luar biasa. Wisata budaya menjadi pendukung terhadap ekowisata alam ini," ujarnya.
Dia menyadari hal itu tak mudah. Perlu pembagian wilayah untuk mempermudah pengembangan sekaligus menyiasati keterbatasan anggaran. Sebab, Kalteng yang terdiri dari 13 kabupaten dan satu kota ini memiliki objek wisata unggulan masing-masing.
”Pengembangannya kita bagi dalam tiga kawasan, yakni tengah, barat, dan timur. Kalau ada pembagian wilayah seperti ini, sudah pasti akan mempermudah pengembangannya," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, wilayah tengah terdiri dari Kabupaten Katingan, Gunung Mas, Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, dan Kapuas. Timur terdiri dari Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya. Wilayah barat, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara.
Menurut dia, Kalteng ini tidak hanya kaya sumber daya alam, namun juga memiliki objek wisata dan budaya yang akan memukau wisatawan domestik maupun mancanegara jika dikelola secara optimal.
”Pariwisata Kalteng ini sangat menjanjikan. Menjanjikannya tidak hanya bagi pendapatan asli daerah (PAD) maupun pemasukan negara, tapi juga membuka lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (sho/ign)