KASONGAN – Jumlah warga yang masih sangat tertinggal di Kabupaten Katingan cukup banyak. Pemkab Katingan mencatat, ada sekitar 43 kepala keluarga. Mereka berdiam di Dusun Nusa Seratus Desa Tumbang Karuei Kecamatan Bukit Raya. Letaknya terisolasi. Mayoritas masyarakat masih mengandalkan hidup berpindah atau nomaden.
Dusun ini diketahui berada di hulu aliran Sungai Karuei atau sekitar dua jam perjalanan menggunakan perahu kelotok. Dusun tersebut jauh dari sentuhan kemajuan, tidak ada sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan maupun kesehatan. Letak geografis dan sulitnya medan membuat puluhan KK yang disebut komunitas adat terpencil (KAT) itu tertinggal dibanding lainnya.
Itulah yang melatarbelakangi Kementerian Sosial (Kemensos) RI berencana membangunkan rumah tinggal agar mereka bisa menetap. Jika sarpras pendidikan, kesehatan maupun rumah ibadah sudah dibangunkan, otomatis adminstrasi kependudukan mereka juga jelas.
Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat terpencil Kementerian Sosial RI Laude Taufik Nuryadin mengatakan, masih banyak dusun terpencil dan jauh dari sentuhan kemajuan zaman. Katingan berada di posisi ketiga setelah Kotim dan Gumas yang masuk kriteria KAT di Kalteng.
"Dulunya dikenal dengan suku terasing, adapun kriterianya yaitu hidup homogen, jumlah penduduk relatif kecil, akses sosial terbatas, dan berada di daerah-daerah perbatasan. Serta mayoritas warganya hidup dengan bergantung dari sumber daya alam," ungkapnya saat semiloka hasil studi kelayakan KAT Dusun Nusa Seratus di Aula Ketahanan Pangan setempat, Selasa (22/11). (agg/yit)