MUARA TEWEH – Sebuah tiang fender pengaman tiang jembatan KH Hasan Basri yang membelah Sungai Barito hampir roboh, karena tertabrak oleh tongkang yang membawa batubara. Informasi dihimpun tongkang batubara tersebut bermuatan 3.256.725 ton, batubaranya berasal dari PT Pada ID yang lokasi produksinya di Desa Luwe, Kecamatan Lahei Barat, sedangkan untuk ekspedisi tongkang batubara tersebut dari PT Samudra Sumber Jaya, Banjarmasin.
Direktur Perusda Batara Membangun yang dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya mengungkapkan, bahwa peristiwa kejadian tersebut pada hari Kamis, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Sedangkan penyebab pasti tongkang batubara hingga menabrak tiang fender jembatan KH Hasan Basri, saat ini masih diinvestigasi (diselidiki) oleh pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Batara.
“Dugaan sementara kita, bagian belakang tongkang hingga menyenggol tiang fender jembatan KH Hasan Basri ini dikarenakan faktor cuaca, sebab saat kejadian itu terjadi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang,” ujar Rony, Jumat (25/11).
Menurutnya juga, untuk prosedur berlayar saat ingin melewati jembatan tersebut sudah memenuhi standar operasional prosedur (SOP), misalnya seperti manuver sesuai ditempatnya, berbalik arah dan juga dipandu menggunakan tiga buah kapal.
“Tiang fender pengaman jembatan yang terkena tongkang ini adalah tiang fender pengaman jembatan yang sama, yang dulunya pernah tertabrak tongkang dan telah diperbaiki,” ungkapnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Rony juga mengemukakan, sementara penyebab tongkang batubara menabrak tiang fender jembatan diselidiki oleh pihak Perhubungan, tiang Fender yang rusak ini akan diperbaiki oleh Perusda Batara Membangun terlebih dahulu, karena kalau menunggu perusahaan mungkin memerlukan waktu yang cukup lama. Perbaikan tiang fender dapat dilakukan apabila air sungai barito surut dan sekarang telah dilakukan pemesanan untuk pipa.
“Kita akan upayakan perbaikan tiang fender ini secepatnya. Namun perlu diketahui perbaikan baru bisa dilaksanakan bila air sungai surut, dan berdasarkan pantauan sementara kerusakan tiang fender jembatan ini kelihatannya ada patah dibagian yang sebelumnya telah sempat diperbaiki dengan cara dilas,” terang Rony.
Lanjut dia, seandainya berdasarkan hasil penyelidikan dari Dishubkominfo penyebab tertabraknya tiang fender jembatan ini karena juga ada kesalahan atau kelalaian dari pihak perusahaan ekspedisi, maka biaya untuk perbaikan tiang fender yang dikeluarkan oleh Perusda akan ditagihkan kepada perusahaan bersangkutan.
“Untuk antisipasi awal kemungkinan negatif yang mungkin terjadi, kita menunggu perintah dari Dishubkominfo, misalnya saja kalau tiang fender tersebut perlu dipotong dan diamankan, maka akan segera kita laksanakan,” tuturnya. (viv/vin)