SAMPIT – Bupati Kotim Supian Hadi merasa geram dengan ditemukan sejumlah aset daerah, terutama rumah dinas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Kotim yang beralih fungsi. Menyikapi hal itu, dirinya segera mengeluarkan kebijakan untuk menarik dan menertibkan semua rumah dinas ASN, kecuali rumah jabatan.
Ditegaskannya, kebijakan itu ia keluarkan demi kepentingan bersama dalam menghindari masalah hukum. Bukan itu saja, yang membuatnya semakin kesal, yakni ditemukannya ASN yang menyewa rumah dinas. Tetapi fakta di lapangan, ASN tersebut menyewakan lagi rumah dinas kepada pihak lain dengan harga berkali-kali lipat.
”Ini temuan saya. Jadi saya akhirnya membuat kebijakan. Jangan salahkan saya dan mohon maaf, ini untuk kepentingan bersama, agar jangan sampai terjadi masalah hingga penangannya dilakukan oleh pihak Polres atau Kajari. Kebijakan yang saya buat, seluruh rumah dinas selain rumah jabatan seperti rujab bupati, wabup, sekda, dan lainnya, ditarik semuanya,” paparnya, disela membuka rapat evaluasi Pemkab Kotim akhir tahun 2016, Kamis (29/12) tadi.
Supian melanjutkan, rumah-rumah dinas yang ditarik tersebut, nantinya akan dibersihkan di fungsikan sesuai aturan. Antara lain bisa dijadikan sekretariat bagi organisasi yang belum mendapatkan kantor. Misalnya seperti Gabungan Organisasi Wanita (GOW), PKK, Dharma wanita, dan lainnya.
Apalagi, tutur Supian, banyaknya mahasiswa dari kecamatan-kecamatan yang cukup jauh sekolah ke kota Sampit, membuat pihak pemerintah merasa perlu pembangunan asrama. Sehingga lanjutnya, penarikan aset-aset rumah dinas yang sebelumnya disalahfungsikan oleh ASN ‘nakal’ itu, bisa dijadikan sebagai asrama bagi mahasiswa dari kecematan yang tengah menuntut ilmu di kota Sampit.
”Karena itu, lebih baik untuk penyediaan asrama yang kurang. Dari pada membangun baru asrama dengan harga tanah yang mahal. Jadi lebih baik gunakan aset bangunan yang ada saja. Kalau yang tidak layak, baru kita robohkan, kita buat jadi alternatif wisata dan kita buat jadi Ruang Terbuka Hijau. Sementara yang yang tidak refresentatif kita bongkar, dan kita buat jadi asrama mahasiswa,” pungkas Supian Hadi. (sei/gus)