SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 03 Mei 2017 15:38
Mahalnya Biaya Prosesi Tiwah di Kotim
RITUAL MAHAL: Prosesi tiwah di Desa Sebabi belum lama ini.(RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Ritual keagaaman Hindu Kaharingan di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, menelan dana tidak kurang dari Rp 150 juta. Ritual Tiwah itu diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut sejak 29 April lalu.

”Sekitar delapan orang yang kami tiwahkan saat ini. Terdiri dari ayah, kakek, ibu, keponakan, sepupu, adik, dan kerabat kami yang lainnya. Ini merupakan rangkaian prosesi terakhir yang harus kami laksanakan, biayanya tidak kurang dari Rp 150 juta,” kata Karnios Paras, penyelenggara tiwah itu.

Ritual tiwah ini membutuhkan babi tidak kurang dari satu ton atau sekitar 32 ekor, kerbau satu ekor , satu ekor sapi, 33 ekor ayam kampung, dan satu ton beras. Biaya besar itu ditanggung bersama-sama oleh sejumlah anggota keluarga, sehingga tak menghalangi pelaksanaan ritual yang dipercaya menjadi upacara terakhir mengantarkan roh orang mati menuju surga itu.

Rencana pelaksanaan tiwah itu disebut sudah sejak lama. Dari keluarga pertama yang meninggal dunia sekitar 50 tahun lalu, hingga ada kerabat yang meninggal pada April lalu. Ritual tiwah memang tidak diwajibkan. Namun, secara kerohanian mereka merasa tidak nyaman apabila belum melaksanakan. ”Sebetulnya ini bisa dilaksanakan atau tidak, tergantung kemampuan juga,” katanya.

Rangkaian tiwah berawal dari pengangkatan tulang belulang almarhum yang ditiwahkan. Lalu dibersihkan dan disimpan di sebuah rumah kecil atau dikenal dengan sebutan Sangkaraya. Di situlah ritual lanjutan dimulai. Tabuhan gendang dan gong tidak dihentikan hingga pengantaran tulang belulang itu ke Sandung.

Tarian mengelilingi Sapundu, patung manusia yang diikat kerbau, dikenal dengan sebutan Manganjan, juga tidak pernah berhenti dilakukan siang dan malam.

Penombakan dilakukan silih berganti oleh keluarga yang ditiwahkan. Hewan yang terakhir dikorbankan yakni kerbau. Semua bunyi-bunyian saat itu ditabuh, sembari menari tidak henti siang dan malam, pekik kegembiraan terdengar di sana-sini, suasana menjadi meriah.

Pada hari itu beras-beras ditaburkan, sembari tetua acara membagikan tuak (baram) kepada peserta manganjan. Setelah menganjan selesai, mulailah acara membunuh binatang korban. Darah binatang yang dibunuh dikumpulkan pada sebuah sangku dan akan digunakan untuk membasuh segala kotoran.

Proses mengorbankan hewan seperti ayam, babi, sapi, dan kerbau untuk ritual tiwah itu sendiri tidak dilakukan sembarangan. Itu dilakukan setelah sang rohaniawan (pisur) mendapatkan petunjuk dari ritualnya sendiri.

Hadir dalam acara itu, Ketua Komisi III DPRD Kotim, Rimbun. Dia hadir dan diikutsertakan juga dalam pembunuhan hewan untuk ritual itu. Baginya ritual itu memang cukup unik dan jarang mulai dilaksanakan.

”Selain perlu biaya besar juga jarang lagi ada warga yang melaksanakan karena soal agama dan keyakinan. Kami dari DPRD mengapresiasi pelaksanaan itu bisa terselenggara dengan baik,” kata Rimbun di sela-sela pelaksanaan acara itu.

Menurut kepercayaan mereka, upacara tiwah atau magah salumpuk liau uluh matei ialah upacara sakral terbesar untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal dunia menuju tempat yang dituju yaitu Lewu Tatau (sorga) yang letaknya di langit ke tujuh. Acara ini tidak sembarangan memiliki rohaniawan. Tentunya yang bisa berkomunikasi baik itu dengan roh penguasa alam agar acara itu bisa berjalan sukses dan lancar. (ang/dwi)

 


BACA JUGA

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Proses SPMB Harus Gratis dan Transparan

SAMPIT — Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Koordinasi dengan Kemensos untuk Perbaikan Data Warga Miskin

SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  berupaya memutakhirkan data warga…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Tingkatkan Pelayanan Lewat Sharing Season RPAM

SAMPIT — PDAM Kotawaringin Timur (Kotim) terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Banjir Rob Ancam Teluk Sampit

SAMPIT — Ancaman banjir rob kembali mengintai wilayah pesisir Kabupaten…

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers