SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 05 Juni 2017 15:53
Keren, Diminati Wisatawan Asing, Ada yang Mau Pesan Satu Kontainer

Ani, Pengrajin Sisik Jelawat asal Kotim

PENGRAJIN LOKAL: Ani bersama barang-barang hasil olahan tangannya dari bahan daur ulang.(SERA DIYA/RADAR SAMPIT)

Sebagai ikon Kota Sampit, ikan jelawat tidak hanya dipopulerkan melalui patungnya. Pengrajin di Kotim ramai-ramai membuatnya dalam bentuk kerajinan tangan dari sisik ikan jelawat sebagai buah tangan (oleh-oleh).

 SERA DIYA, Sampit

Langkah pemerintah yang menetapkan ikan jelawat sebagai ikon kota memberikan ide bagi Aan. Dia bereksperimen membuat souvenir dari sisik ikan jelawat. Wanita yang akrab di sapa Ani ini merupakan pengusaha UMKM di bawah binaan Dinas Perikanan Kabupaten Kotim.

Awalnya Ani hanya coba-coba, karena merasa sayang dengan banyaknya limbah sisik ikan jelawat dari hasil membuat abon ikan jelawat. Apalagi dalam pembuatan abon dan kerupuk jelawat, mereka menggunakan sekitar 25 kilogram ikan jelawat. Alhasil, sisik ikan jelawat hasil dari pembuatan produk makanan olahan itu menumpuk di rumahnya.

”Awalnya diajak pihak perikanan dan dikasih alat untuk membuat produk perikanan seperti abon dari jelawat. Dari membuat itu, sekali buat sampai 25 kilogram. Karena sayang, jadi dikumpulkan sisiknya. Cuma waktu itu belum tahu mau diapakan. Lalu pihak dinas memberi motivasi untuk membuat kerajinan dari sisik jelawat. Kami coba-coba buat bros,” tuturnya saat ditemui di kediamannya di Baamang Hulu.

Cara pembuatan bros sisik jelawat itu, menurut Ani, cukup mudah. Pertama-tama, sisik ikan jelawat terlebih dulu direndam dan dicuci dengan sabun selama sekitar dua hingga tiga hari. Setelah bersih dan bau amisnya hilang, sisik itu kemudian diberi perwarna sesuai selera. Setelahnya, satu per satu, sisik itu disusun rapi membentuk kelopak bunga.

Dalam prosesnya, membuat bros dengan desain bunga memerlukan waktu sekitar 12-15 menit. Pembuatannya berlangsung cepat karena tidak memerlukan pola tertentu dan langsung menyusun mengikuti imajinasi masing-masing.

Biasanya, jika sedang banyak pesanan, Ani dibantu beberapa orang untuk mengerjakan bros tersebut. Dalam sehari, bros yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 50 buah jika dikerjakan berdua.

”Untuk penjualan, biasanya harganya sekitar Rp 8.000 hingga Rp 15 ribu per bros. Pesanan biasanya sering datang dari dinas-dinas sebagai souvenir untuk tamu, dan sering juga toko souvenir yang pesan,” katanya.

Hasil omset penjualan aksesoris dari sisik jelawat cukup menguntungkan baginya meski bervariasi. Tergantung banyaknya pesanan. Hanya saja, dari penjualan bros, Ani mengaku bisa mendapat tiga hingga empat juta dalam sebulan. Itu belum termasuk penjualan abon dan kerupuk jelawat, serta kerajinan tangan lainnya di luar bros.

Kini, setelah berjalan selama empat tahun, Rumah Kerajinan Jelawat Souvenir yang ia miliki tidak hanya menciptakan kerajinan berupa bros dari sisik jelawat, tetapi juga  bunga hias, lampu hias, bungkus botol, tempat tisu, hingga gantungan dinding.

Bahkan, dengan kreativitasnya yang tinggi, Ani juga membuat berbagai macam kerajinan tangan lain, seperti tas, keranjang, lampu hias, gantungan kunci. Semuanya diciptakan menggunakan bahan daur ulang yang mudah didapat, seperti kantong plastik, botol minuman, batang pisang yang dikeringkan, dan limbah kayu.

Sebelum membuat tas dari bahan-bahan daur ulang, sebelumnya ia juga pernah membuat tas dari tali kur. Hanya saja, jika dibandingkan, tas dari daur ulang lebih menguntungkan baginya. Pasalnya, setelah ia coba pasarkan, tas tersebut cukup banyak diminati.

Tidak hanya karena mendompleng popularitas tas tali kur yang memang saat ini sedang booming di kalangan masyarakat, harganya pun lebih murah karena menggunakan bahan dasar yang biayanya terjangkau. Berbeda dari tali kur yang bahan dasarnya memerlukan biaya besar.

”Inspirasi desain biasanya mengikuti tren tas-tas saat ini. Apalagi sekarang lagi musim tas dari tali kur yang mini-mini. Bedanya, bahannya dari bahan daur ulang, bukan tali kur. Selain karena mudah didapat, harganya juga murah,” katanya.

Hasil kerajinan tangan olahan tangan Ani yang diterima dengan baik di pasaran direspons dengan baik oleh pemkab. Bahkan, untuk semakin mempromosikan hasil kerajinan tangan buat Ani, terutama produk olehan dari sisik jelawat, mereka selalu memamerkannya di event, seperti expo.

Selain Dinas Perikanan yang membina rumah produksi kerajinan tangannya, Ani juga mendapat bantuan promosi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim. Belum lama ini hasil kerajinan tangannya yang kebanyakan hasil olahan berbahan daur ulang, diboyong DLH untuk dipamerkan di  di Jakarta sejak 1 Juni lalu.

”Tahun ini kami juga ikut pameran Inacraft 2017 the 19th Jakarta International Handicraft Trade Fair  yang digelar April lalu di JCC Gelora Bung Karno, Jakarta,” ujarnya.

Pagelaran Pameran Inacraft itu sudah diikutinya sejak tahun lalu, berdasarkan rekomendasi mitra kerja rumah kerajinan tangannya, Pelindo. Di Inacraft, dia memamerkan produk olahan sisik jelawatnya hingga ke wisatawan internasional.

”Pameran ini memang skalanya internasional. Bros sisik jelawat kami sampai diminati wisatawan luar negeri, seperti Korea dan Tiongkok. Kalau yang olahan lainnya, misalnya olahan keranjang dari botol minuman, diminati wisatawan Arab. Bahkan, mereka mau pesan sampai satu kontainer. Sekarang kami lagi membuat sampelnya,” tandasnya. (***/ign)


BACA JUGA

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Proses SPMB Harus Gratis dan Transparan

SAMPIT — Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya…

Selasa, 13 Mei 2025 13:14

Koordinasi dengan Kemensos untuk Perbaikan Data Warga Miskin

SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  berupaya memutakhirkan data warga…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Tingkatkan Pelayanan Lewat Sharing Season RPAM

SAMPIT — PDAM Kotawaringin Timur (Kotim) terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan…

Selasa, 13 Mei 2025 13:13

Banjir Rob Ancam Teluk Sampit

SAMPIT — Ancaman banjir rob kembali mengintai wilayah pesisir Kabupaten…

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers