ARUTA – Petugas Puskesmas Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), harus ekstra hati-hati dalam setiap kegiatan menuju ke desa lain di wilayah itu. Pasalnya, ada titik jalan yang terputus di jalur menuju desa tersebut karena longsor.
Kepala Puskesmas Aruta, Imam, mengatakan, seperti yang terjadi Senin (20/3), saat pihaknya hendak kegiatan ke luar gedung Program Kesehatan Masyarakat (PKM) Aruta menuju Desa Gandis dan Desa Nanga Mua menggunakan mobil Tim Gerak Cepat (TGC), di tengah jalan terhambat putusnya jalan poros desa oleh longsornya tanah.
”Kegiatan ini rutin kita adakan setiap bulan. Di tengah perjalanan ke Desa terhambat oleh jalan yang longsor," ujar Imam, Selasa (21/3) melalui seluler.
Imam menuturkan, pihaknya terpaksa berhenti dan membuat jembatan menggunakan batang kayu di sekitar lokasi longsor agar mobil TGC dapat melewati jalan tersebut dan mencapai lokasi tujuan.
”Kita swadaya mengerjakan langsung membuat jembatan sementara menggunakan batang kayu di sekitar lokasi," jelasnya.
Menurut Imam, kejadian seperti itu sering terjadi. Terkadang pihaknya menjalankan tugas melewati jalan yang menentang maut. Dia berharap pemkab lebih memperhatikan jalan daerah perdesaan. Dinas Kesehatan juga diharapkan bisa mengadakan atau menyediakan mobil dengan gardan ganda.
”Kan Puskesmas Aruta juga sudah dapat juara 1 nasional tingkat puskesmas pedesaan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Nanga Mua Masdar mengatakan, jalan poros desa yang longsor tersebut akibat tergerus hujan deras yang terus turun beberapa hari belakangan ini, hingga jalan ambles dengan dalam sekitar tiga meter.
”Harapannya, pemerintah lebih fokus dengan akses jalan antardesa agar roda pemerintahan desa bisa berjalan lancar," pungkasnya. (jok/ign)