SAMPIT – Dengan seutas tambang, Rakuti mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Jasadnya tertelungkup. Lehernya terbelit tali. Pemuda 25 tahun itu ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di rumahnya di Jalan Tidar IV, Gang Kacer, Kurahan Baamang Barat, Kamis (29/6) sekitar pukul 17.30 WIB.
Pria beristri itu diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran masalah rumah tangga. Istrinya sedang berlebaran di kampung. Keluarga korban tak ingin berkomentar atas kejadian tersebut. Kisah itu terlalu pahit untuk dibahas. Saudara korban berdatangan ke kamar mayat RSUD dr Murjani Sampit untuk membawa pulang jasadnya usai divisum.
Jenazah Rakuti pertama kali ditemukan adiknya, Yuni (13). Saat itu dia akan menyalakan pompa air yang letaknya di samping kamar Rakuti. Saat itulah Yuni melihat sang kakak terjerat seutas tali di kamarnya.
Kamar Rakuti saat itu tak terkunci. Hanya bertutupkan gorden. Dengan tergesa-gesa sang adik mengambil sebilah pisau dan naik ke atas ranjang untuk memotong tali itu, kemudian berlari ke luar rumah sambil meminta pertolongan. Namun, nyawa Rakuti tak terselamatkan lagi.
Sejauh yang diketahui, korban selama ini berbicara layaknya seseorang tanpa masalah. Sebelum ditemukan tewas, dia sempat meminta Yuni membelikan obat lantaran merasa tak enak badan.
Setelah mengetahui hasil visum, pihak kepolisian menyebut korban memang positif meninggal karena gantung diri. Belum diketahui penyebab Rakuti nekat mengakhiri hidupnya di usia muda.
”Murni gantung diri, ada bekas luka di lehernya karena jeratan tali. Masih dikembangkan untuk memastikan apa penyebabnya,” ungkap Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo, Kamis (29/6) singkat.
Ketua RT setempat, Sugianto, menyebut keluarga korban masih shock. ”Memang warga saya itu. Kenapa sampai dia melakukan itu (bunuh diri) belum diketahui masalahnya," katanya.
Selama ini, lanjutnya, Rakuti terbilang tidak begitu dikenal dekat oleh tetangga. Karena pekerjaannya, ia jarang berada di rumah.
”Selama ini korban kerja itu jauh, antara di kebun atau tambang emas, jadi tidak tiap hari ada di rumahnya itu. Baru pulang kalau ada kepentingan. Kadang bisa seminggu sekali, atau setengah bulan sekali. Makanya tetangga bisa dibilang tidak begitu mengenal korban dengan dekat," pungkasnya.
Di lain tempat di wilayah Baamang, percobaan bunuh diri juga terjadi. Korban berinisial TT (24), kejadian sekitar pukul 19.15 WIB. Korban merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Sampit.
Lantaran masalah asmara korban nekad ingin mengakhiri hidupnya. Namun berhasil digagalkan keluarganya setelah mendobrak pintu kamarnya yang terkunci dari dalam.
Korban diketahui keluarganya ingin bunuh diri lantaran pada saat melakukan aksi sempat menelepon temannya dengan fasilitas video call. Teman korban yang mengetahui hal tersebut langsung berusaha menghubungi keluarga korban.
Korban langsung di larikan ke RSUD Murjani Sampit untuk mendapatkan perawatan intensif. Setelah mendapatkan perawatan tiga jam, korban akhirnya dibawa pulang oleh keluarganya.
Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo membenarkan kejadian tersebut, pihaknya langsung mendatangi rumah sakit dan menggali informasi dari pihak keluarga. ”Korban sudah dibawa keluarganya pulang setelah di rawat di rumah sakit," jelasnya singkat.
Pemuda Gantung Diri dengan Tali Jemuran
Sementara itu, baru saja kembali terjadi, seorang pemuda Pawit Ngahadi (26), juga ditemukan tewas gantung diri di sebuah rumah di Jalan Gatot Subroto, Gang Elang 4, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit.
Pemuda asal Wonosobo, Jawa tengah ini ditemukan gantung diri menggunakan tali jemuran . Dia ditemukan Sumangun (54), majikan tempatnya bekerja, sepulang dari Jumatan.
Jasad pekerja di warung makan lalapan di Taman Kota ini pun langsung dievakuasi ke RSUD dr Murjani sampit untuk kepentingan visum. (dc/mir/sei/oes)