SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 01 Juli 2017 17:36
YA TUHAN!!! Sudah Empat Kasus Bunuh Diri dalam Dua Hari
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Dua hari terakhir menjadi hari yang buruk. Khususnya di Sampit. Dalam kurun itu, empat orang mencoba mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Dua di antaranya berhasil. Mereka tewas di tali gantungan. Dua lagi berhasil digagalkan kerabat.

Teranyar terjadi Jumat (30/6) kemarin di Jalan Gatot Subroto Gang Elang 4, Kelurahan Sawahan, Kotim. Dengan panik, Sumangun tergesa ke Polsek Ketapang. Pria 54 tahun yang merupakan bos rumah makan lalapan itu menemukan anak buahnya, Pawit Ngahadi (26), gantung diri di rumahnya.

Pawit yang mengenakan kaos oblong dan celana pendek ditemukan sudah tidak bernyawa dengan leher tergantung tali jemuran di ruang tengah. Diakui Sumangun, sebelum salat Jumat dia sempat melihat Pawit masih tertidur. Sehingga tidak ada kecurigaan apapun sebelumnya.

”Pulang salat Jumat saya masuk lagi ke rumah itu. Saat itu saya kira dia sedang memberi makan burung. Eh pas saya datangi lagi ternyata lidahnya terjulur, gantung diri,” jelas Sumangun, Jumat (30/6).

Mendapatkan laporan dari Sumangun, polisi pun ke tempat kejadian perkara. Sementara itu, warga yang mengetahui ini juga langsung menghambur mendatangi rumah kayu seukuran 5x8 meter itu.

 ”Ditemukan di ruang tengah, gantung diri menggunakan tali jemuran,” kata Kapolsek Ketapang AKP Todoan Gultom di lokasi kejadian.

Di kedua lengannya terdapat luka sayatan senjata tajam. Kendati demikian, polisi meyakini Pawit tewas akibat gantung diri. Ini ditandai dengan lidahnya yang terjulur.

Pemuda kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, itu diketahui sempat berniat mudik ke kampung halamannya dan saat itu tinggal menunggu kapal. Namun belakangan ada masalah dengan salah satu teman wanitanya. ”Itu kami ketahui dari pesan terakhir yang diterima handphone-nya,” kata Todoan.

Polisi pun langsung mengevakuasi jasad Pawit ke RSUD dr Murjani Sampit untuk kepentingan visum et repertum.  Sementara itu, bos tempat kerja Pawit di Sampit kebingungan. Sebab tidak ada nomor telepon keluarga di Wonosobo yang bisa dihubungi untuk mengabarkan hal ini.

”Dia sudah puluhan tahun kerja ikut saya, tapi tidak pernah tahu keluarganya. Kami pun bingung mau menghubungi siapa,” tutup Sumangun.

Pawit diketahui sempat berpamitan di akun media sosialnya sebelum ditemukan tewas. Dia menyampaikan permohonan maaf kepada kerabat dan keluarga.

”Dia memang ada pamitan, minta maaf, dan berterima kasih. Kami tidak tahu kenapa. Tidak ada pernah mengeluh atau bercerita kalau sedang ada masalah. Kami kenal baik dengannya, orangnya ramah, tak pernah berbuat onar,” jelas teman Pawit, Haryanto, Jumat (30/6).

Pawit disebut jarang berinteraksi dengan dunia luar. Dia menghabiskan waktu bekerja di malam hari, dan tidak memiliki banyak teman. Hanya beberapa orang sesama profesi yang biasa tegur sapa dengannya.

Jika malam bekerja, siang hari Pawit disebut lebih sering tidur, beristirahat untuk kembali bekerja malam harinya. ”Tadi pagi dia (Pawit) masih ada tidur di rumah. Tidak ada tanda-tanda yang aneh yang kami lihat,” katanya.

Pawit bekerja sama dengan Sumangun sejak usia 14. Sumangun bahkan sudah dianggap sebagai ayah sendiri. ”Dia pernah ada pergi selama berbulan-bulan tetapi tidak cerita ke mana. Dan kami tidak pernah menanyakan juga. Namun kemudian dia balik lagi ke sini seperti biasa dan bekerja lagi. Sampai sekarang,” imbuhnya.

Ayah Pawit disebut sedang sakit-sakitan. Ibunya yang berada di Jakarta disebut sudah mendapat kabar bahwa Pawit telah meninggal dunia. ”Tetapi ibunya sudah ikhlas dan juga diketahui memang murni gantung diri, jadi akan dimakamkan di sini saja (Sampit),” tambahnya.

Pihaknya masih belum bisa bercerita tentang kehidupan pribadi Pawit. Dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian ditemukan ada percakapan melaluiSMS di handphone korban dengan teman wanitanya.

”Tidak terlihat ada masalah, bahkan tadi pagi (kemarin pagi) sekitar pukul 08.00-09.00 WIB ada mengobrol dengan saya. Dia (Pawit) mau buka usaha sendiri, dan saya dukung. Kemudian saya  minta membeli atap seng untuk gerobak untuk jualan,” ungkap Sumangun sembari mengelus dada.

Sumangun mengaku terpukul dan merasa kehilangan atas kepergian Pawit. Hari ini Pawit akan dimakamkan.

Kemarin, selain tewasnya Pawit, warga juga dihebohkan aksi nekat Ibas. Pria 32 tahun yang tinggal di Jalan Iskandar 24 itu mencoba mengakhiri hidupnya sekitar pukul 17.30 WIB. Namun aksinya digagalkan. Dia sempat dibawa ke rumah sakit dan terselamatkan.

Tewasnya Pawit kemarin menambah daftar kasus bunuh diri di Sampit. Sehari sebelumnya dua kasus terjadi. Yang pertama di Jalan Tidar IV Gang Kacer, Kelurahan Baamang Barat. Rakuti, pemuda 25 tahun, ditemukan tewas gantung diri di kamarnya. Kemudian di wilayah Baamang, mahasiswa berinisial TT mencoba mengakhir hidupnya dengan bunuh diri. Beruntung aksi pemuda 24 tahun itu berhasil digagalkan keluarganya.

Dari penuturan para tetangga, Rakuti dikenal tertutup dan tak suka bergaul dengan tetangganya. "Dia (Rakuti) tidak jelas profesinya sejak pertama tinggal di perumahan ini. Ia sudah lama di sini sejak pertama kali ada perumahan dibuka,” ujar tetangga Rakuti, Warkito.

Disebutkan lagi, rumah Rakuti pernah digerebek warga. ”Kita pernah gerebek, sudah dua kali digrebek bersama-sama. Namun saat kita nasihati mereka menolak untuk diberi masukan baik, malah melawan," sambung Warkito. (oes/mir/rm-82/dwi)

 


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers