PALANGKA RAYA – Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Tengah sampai Maret 2017 mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, ada sekitar berkisar 139.161 masyarakat miskin atau berkurang 4.324 orang dibandingkan Maret 2016 yang sebelumnya mencapai 143.485 orang.
Kabid Statistik Sosial BPS Kalteng Syafii Nur mengatakan, berdasarkan tempat tinggal, selama periode tersebut, jumlah penduduk miskin di perkotaan lebih besar persentasenya dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan.
”Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar untuk garis kemiskinan di perkotaan maupun pedesaan di Kalteng, yakni perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan beberapa komoditi lainnya,” katanya, Senin (17/7).
Dia mengatakan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.
”Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan tentang program kemiskinan juga sekaligus harus mengurangi tingkat kedalaman kemiskinan. Periode Maret 2016-Maret 2017, indeks kedalaman kemiskinan Kalteng turun dari 0,859 menjadi 0,840 dan indeks keparahan kemiskinan naik dari 0,196 menjadi 0,213,” ucapnya.
Jika dibandingkan antarprovinsi di Pulau Kalimantan pada Maret 2017, lanjutnya, kemiskinan tertinggi berada di Kalimantan Barat sebesar 7,88 persen dan terendah di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 4,73 persen.
Kabid Statistik Sosial BPS Kalteng ini menambahkan, penduduk miskin menurut jumlah penduduk di Pulau Kalimantan, yakni Kalimantan Barat 387.427 orang, Kalimantan Timur 220.166 orang, Kalimantan Selatan 193.919 orang, Kalimantan Tengah 139.161 orang, dan Kalimantan Utara 49.469 orang.
”Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) modul konsumsi Maret 2017,” kata Syafii. (sho/ign)