Keluarga Asmuji dari Kelurahan Marang Kota Palangka Raya dan Keluarga Supoyanto dari Kelurahan Tumbang Rungan Kota Palangka Raya, terpilih mengikuti di Kemah Keluarga Indonesia (KKI) di Bandar Lampung, pada 13-15 Juli 2017 lalu. Kedua keluarga ini menjadi utusan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Tengah (Kalteng) kategori keluarga pra sejahtera
SEVENTIN GUSTAPATMI, Bandar Lampung
Menjadi peserta Keluarga Berencana (KB) jadi berkah tersendiri bagi kedua keluarga ini. Keaktifan mereka menggunakan alat kontrasepsi (Alkon) serta kemauan mengatur jarak kelahiran anak membuat keluarga pra sejahtera (pra KS) Keluarga Supoyanto dan keluarga sejahtera (KS) Keluarga Asmuji ini mendapat kesempatan emas. Mereka jadi bagian dari ratusan keluarga se-Indonesia yang menerima ilmu tentang pola asuh keluarga yang benar, di perkemahan KKI Way Halim, Bandar Lampung.
“Untuk menjadi utusan KKI Kalteng bukan perkara gampang sebab ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Kusnadi didampingi stafnya Hidayat, Senin (17/7).
Ia menyebut syarat peserta KKI adalah keluarga pra keluarga sejahtera (Pra KS) dan Keluarga Sejahtera (KS) Keluarga, anak harus dua orang usianya antara 3 tahun ampai 19 tahun, menggunakan alat kontrasepsi (Alkon) dan bersedia mengikuti rangkaian KKI 2017. Setiap keluarga ini wajib mengikuti KKI 2017 dengan tidur di tenda-tenda dan mengikuti rangkaian kegiatan yang diselengarakan panitia sejak tanggal 13 - 15 Juli 2017.
“Kegiatannya selain berkemah, juga ada sosialisasi ayah mendongeng, sosialisasi parenting untuk orangtua, juga beragam permainan untuk anak sesuai kategori usia,” jelasnya.
Ditegaskannya, keluarga menempati posisi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, keluarga berperan sebagai pilar utama dalam pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Pembangunan karakter manusia Indonesia dibentuk di dalam keluarga. Pendidikan pertama dan utama seorang anak didapat dari orangtuanya.
Kemah utusan Kalteng yang juga bagian dari peringatan Hari Keluarga Nasional ke-24 sempat dikunjungi Gubernur Lampung M Ridho Rifardo.
“Ini merupakan momen penting untuk membangun ketahanan keluarga, dan pembangunan karakter bagi anak. Keluarga bisa berkumpul, berinteraksi dan saling perduli,” ucapnya kepada sejumlah wartawan.
Dalam kegiatan itu seluruh keluarga yang berkemah mengikuti berbagai kegiatan, seperti malam untuk keluarga, pojok balita, senam pagi dan foto bersama, mendongeng, motivasi dan penanaman karakter, outbond anak, permainan keluarga, bingkai keluarga, pohon harapan, dan karnaval.
“Kami sangat tertarik (dengan kegiatan KKI, Red) dan senang. Dann kalau bisa diikutkan kembali pada kegiatan serupa di tahun berikutnya. Kalau bisa,” harap Supoyanto dengan bahasa yang sederhana, seraya diaminkan rekannya Asmuji.
KKI ini sendiri merupakan refleksi empat konsep ketahanan keluarga yang dicanangkan pada Harganas 2016 lalu.
BKKBN mencatat jumlah peserta yang mengikuti kegiatan KKI mencapai 200 keluarga. Peserta terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak dari 24 provinsi.Setiap keluarga yang berkemah terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak. Pada kemah keluarga ini BKKBN menyosialisasikan delapan fungsi keluarga, empat kegiatan pokok keluarga dalam membangun ketahanan keluarga, dan pembangunan karakter bagi anak. (*/gus)