PANGKALAN LADA – Tikungan sentayut Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 34 Desa Kadipi Atas, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kobar, kembali memakan korban. Kali ini dua ABG cewek nyaris tewas setelah motor yang dikendarainya menghantam sisi kanan dump truk yang berpapasan dengannya di tikungan, Sabtu (12/8).
Naf’a Nilnal Muna (16) mengalami patah kaki kanan. Sedangkan teman yang dibocengnya, Nur Farida, mengalami luka robek di kaki dan memar di sekujur tubuh. Kedua korban langsung dilarikan ke UGD Puskesmas Pandu Senjaya usai kejadian horor di siang bolong itu.
Zulkifli, sopir dump truk bernopol E 9453 HB, diamankan di Polsek Pangkalan Lada dan selanjutnya diserahkan ke Unit Lakalantas Polres Kotawaringin Barat.
Kejadian berawal saat sepeda motor Honda Supra tanpa nomor polisi itu dikemudikan Naf’a melaju dari arah Pangkalan Banteng menuju Pangkalan Bun. Diduga kendaraan itu melaju terlalu kencang saat akan melintas di tikungan tajam sehingga sedikit melebar ke jalur berlawanan. Tanpa diduga, muncul sebuah dump truk dari arah Pangkalan Bun. Meski truk mencoba menghindar, namun karena laju motor cukup kencang dan cenderung melebar ke kanan, tabrakan akhirnya tak terhindarkan.
Benturan cukup keras terjadi.
Wartawan Radar Pangkalan Bun yang saat itu juga melaju di depan sepeda motor dan berjarak beberapa meter sempat mendengar benturan cukup keras. Dua penunggang motor itu terpental, sedangkan motor terlindas roda kanan belakang truk warna kuning tanpa muatan hingga tak berbentuk lagi. Selain bagian setang motor remuk, velg dan ban depan juga hancur.
Tanpa dikomando, para pengguna jalan langsung berhenti dan mengamankan lokasi. Bahkan terlihat aparat TNI yang saat itu melaju dari Pangkalan Bun langsung menghentikan kendaraanya dan melakukan evakuasi dibantu teman-teman sopir truk yang terlibat kecelakaan. Saat itu kedua korban tergeletak di tengah jalur aspal. Tubuh Naf’a tertelungkup dan melintang persis di garis tengah marka jalan tanpa putus sebagai tanda dilarang mendahului. Sedangkan Nur Farida tergeletak di sebelahnya tepat di sisi dalam jalur tran Kalimantan itu.
Naf’a dan Nurfarida sempat dikira tewas. Selain terlihat ceceran darah di aspal, kedua ABG itu berkendara tanpa mengenakan helm. Bahkan melihat kerusakan parah pada sepeda motor, tipis anggapan jika kedua remaja ranum itu bisa selamat.
Selang beberapa menit, anggota Polsek Pangkalan Lada datang ke lokasi dan mengamankan sopir truk serta mencari sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
”Sempat dikira meninggal, tapi saat suami saya tanya nama ke salah satu korban yang bepakaian pink (Nurfarida) ternyata masih hidup dan mengaku sebagai warga Amin Jaya Kecamatan Pangkalan Banteng,” ungkap Rahma salah seorang warga di lokasi kejadian.
Usai mendapatkan pertolongan pertama di UGD Puskesmas Pandu Senjaya, Naf’a pengemudi motor yang diduga pinjaman itu mengatakan bahwa ia berniat ke salah satu pondok pesantren di Pangkalan Bun.
”Saya tinggal di mess perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Seruyan, tapi mau antar Nur Farida ke Pangkalan Bun. Ke Ponpes tempat kita mondok dulu, sekalian silaturahmi,” ujarnya smabil menahan sakit.
Kepala Puskesmas Pandu Senjaya Yordan Pradiksa mengatakan, Naf’a mengalami patah kaki kanan bagian bawah.
”Memang tidak terlihat luka terbuka, tapi tulang kaki kanannya patah,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Kobar AKP Asdini Pratama Putra menjelaskan bahwa tim unit Lakalantas Polres Kobar langsung mendatangi lokasi kecelakaan dan melakukan olah tempat kejadian perkara. (sla/yit)