Kemeriahan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 tidak hanya dirasakann warga kota saja. Warga desa bantaran Sungai Mentaya, Kota Sampit pun turut merasakan.
FARID M, Sampit
Hamim dan Ari, dua dari lima anak Desa Bengkuang Makmur tak kuasa menutupi raut wajah kegembiraan. Mereka membawa pulang banyak hadiah setelah menjuarai lomba panjat pinang yang diadakan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolair) Polda Kalteng, Sabtu (19/8) pagi.
Ari, bocah sekolah dasar ini bahkan tak kuasa menahan tangis, dirinya bersama teman-temannya mendapatkan satu unit sepeda pancal hadiah utama panjat pinang.
Tidak hanya sepeda pancal, Ari dan Hamim bersama tiga temannya juga membawa pulang hadiah-hadiah lainnya, seperti peralatan sekolah.
“Rencana kalau ada yang membeli, sepeda ini kami jual, dan uangnya kami bagi berlima,” ujar Ari.
Sebelum mendapatkan sejumlah hadiah, Ari dan Hamim serta tiga temannya harus berjuang memanjat pinang. Tidak mudah mereka menaklukan pohon pinang yang dilumuri pelumas.
“Waduh licin, kaya apa ni, kawa kada kita menaikinya ne (Waduh licin, bagaimana bisa kita naik),” ucap Hamim dengan kental logat Banjar.
Kelucuan terjadi di sepanjang perlombaan panjat pinang anak-anak ini, Ari dan Hamim serta tiga temannya harus terjatuh beberapa kali ketika menaiki pohon pinang.
Pelak saja, gelak tawa pecah di Mako Ditpolairud Polda Kalteng, Desa Bengkuang Makmur, Sampit, Kotawaringin Timur, tempat kegiatan berlangsung.
Hari itu, warga bantaran Sungai Mentaya bercampur baur di tempat lomba. Sepanjang perlombaan, tawa penonton tak habis. Tawa terhenti setelah lima bocah ini bisa menaklukan pohon pinang.
“Kawan-kawan senang, hadiah kami bagi rata,” ucap Ari sembari menyapu keringat yang membasahi sekujur tubuh hitamnya.
Tak hanya anak-anak, lomba panjat pinang juga diikuti orang dewasa, lelaki dan ibu rumah tangga warga bantaran Sungai Mentaya.
Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Badarudin yang turut menyaksikan langsung lomba panjat pinang anak-anak ini memberikan mengapresiasi perjuangan peserta.
“Saya sangat senang dengan perjuangan anak-anak ini, pantang menyerah mereka menggapai hadiah di puncak pohon pinang. Semoga lomba ini memberikan makna menanamkan dan menumbuhkan rasa gotong-royong kepada mereka,” ucap Badarudin. (***)