MALANG- Sebanyak 72 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Kobar yang memasuki purna tugas, diajak belajar membuat keripik tempe di sentra industri tempe dan keripik tempe di Kota Malang Jawa Timur. Diharapkan para ASN ini bisa belajar untuk membuat kripik tempe dan dipasarkan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat.
Para ASN tersebut belajar di sentra UMKM yang terkenal di Kota Malang Jawa Timur. Dengan begitu banyak hal yang bisa diserap mulai dari pembuatan tempe yang berkualitas dan pembuatan kripik tempe yang enak.
Asissten III Setda Kobar Bahrudin sebagai ketua rombongan mengatakan, sesuai dengan agenda, studi banding ke Kota Malang Jawa Timur ini bertemu dengan jajaran Pemkot Kota Malang. Hal tersebut untuk bertukar pikiran dan wawasan.
Selanjutnya setelah itu, pihaknya juga ingin mendapatkan hal yang dinilai memberi dampak yang positif terhadap para ASN yang menjadi peserta studi banding di Kota Malang. Salah satunya belajar membuat kripik tempe.
"Rombongan ASN yang memasuki purna tugas ini belajar bagaimana membuat kripik tempe yang berkualitas. Haraoan kami nantinya para ASN bisa belajar dan menerapkan di Kobar baik menjelang pensiun. Sehingga bisa dijadikan peluang usaha," papar Bahrudin.
Rombongan dari Kobar ini bejalar di tempat bu Nurdjanah yang sudah terkenal di Kota Malang. Proses pembuatannya juga sudah diberitahukan, bahkan resep bumbu juga sudah dijelaskan semua.
"Antusias dari para ASN yang memasuki purna tugas ini sangat bagus. Bahkan beberapa ASN ikut berpraktek langsung. Haraoan kami kedepan Kobar juga menjadi pembuat kripik yang bisa dikirim keberbagai wilayah di Kalteng," jelas Bahrudin.
Pasalnya pasar kripik tempe tersebut sangat luas, hampir semua kalangan menyukai kripik tempe. "Tinggal olahan bumbu yang harus dimantapkan. Jika bumbunya mantap, maka rasa kripik tempe juga lebih mantap," tambahnya.
Bahkan kalau perlu, ada sedikit kreasi pada pembuatan tempe. Selama ini rasa kripik itu selalu gurih. "Ke depan bisa dikreasikan dengan rasa asin, manis atau pedas. Bahkan bisa dikombinasi dengan coklat dan berbagai hal lain, agar olahan kripik dari Kobar berbeda dan menjadi identitas dari daerah Kobar," pungkas Bahrudin. (rin/gus)