PALANGKA RAYA – Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah berduka dan bersedih. Salah satu pejabat utama Kors Bhayangkara itu, yakni Karo Ops Kombes Pol Tetra Megayanto Putra meninggal dunia. Almarhum diduga meninggal karena serangan jantung. Perwira menengah Polri itu menghembuskan nafas terakhir diusianya yang ke-54 tahun, Kamis (12/10) sekitar pukul 13.30 WIB.
Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1986 ini meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Elizabeth, Semarang. Almarhum sebelum meninggal sempat mengikuti rombongan Kapolda Kalteng Brigjend Pol Anang Revandoko mengikuti apel Kasatwil di Kompleks Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dipimpin Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Senin(9/10).
Kapolda Kalteng Brigjen Pol Anang Revandoko melalui Kabid Humas AKBP Pambudi Rahayu mengatakan Kombes Pol Tetra Megayanto Putra meninggalkan satu orang anak dan dua orang putri. Beliau selama bertugas tidak pernah bermasalah dan selalu menempati beberapa pososi strategis kepolisian.
“Iya, beliau meninggal dunia. Pada saat mengikuti kegiatan itu kondisi beliau memang kurang fit, hingga akhirnya Rabu (11/10) kondisinya drop dan dirujuk ke RS Elizabeth. Beliau meninggal Kamis (12/10) sekitar pukul 13.30 WIB," katanya.
Pambudi menerangkan Kombes Pol Tetra Megayanto Putra direncanakan akan dimakamkan di Semarang, di dekat keluarganya.
"Info yang saya dapatkan, beliau akan dimakamkan di Semarang, dekat keluarganya. Jadi beliau sakit dan sempat dirawat di rumah sakit,” tuturnya.
Pambudi menyebutkan almarhum merupakan Akpol 1986. Tugas pertama Kapolsek Siau Timur Polres Sangir Talaut, Sulawasi Selatan. Pernah jadi Kapolres Sumba Timur tahun 2008, Dirsabara Polda Jateng tahun 2015, naik pangkat dari AKBP jadi Kombes tahun 2012. Pernah pula Kabag Pelayanan Teknis Sekretariat Kompolnas dan terakhir jabatan Karoops Polda Kalteng.
Pamen Polri ini menambahkan almarhum juga mendapatkan Anugerah bintang satia lancana kesetiaan 8 tahun, 16 tahun dan 24 tahun. Mengikuti Sespim tahun 2007. Kelahiran Surakarta Solo, Jateng 30 Maret 1963.
“Selama ini tidak pernah ada masalah selama menjadi polri, beliau ini orang nomor empat di Polda Kalteng setelah Irwasda. Polda Kalteng kehilangan putra Bhayangkara terbaik,” pungkas Pambudi. (daq/vin)