PALANGKA RAYA - Perekonomian di Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga saat ini masih bergantung pada dua sektor yaitu perkebunan dan pertambangan, yang mana dua sektor tersebut sebagai penyumbang terbesar bagi ekonomi Kalteng.
Untuk itu Bank Indonesia melihat Diversifikasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kalteng harus dilakukan. Untuk mendorong perkembangan ekonomi yang ada di Kalteng, Bank Indonesia perwakilan Kalteng melakasanakan seminar nasional dengan tajuk untuk mendorong Pariwisata Kalimantan Tengah Dalam Rangka, Diversifikasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kalteng yang di laksanakan di Swiss Bel hotel Palangka Raya.
“Kegiatan ini sebagai upaya untuk melihat sektor wisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, yang mana kita melihat sektor wisata Kalteng memiliki peluang besar sebagai pertumbuhan ekonomi baru di Kalteng,” ungkap kepala perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Kalteng, Wuryanto saat memberikan sambutan, di SwissBell Hotel Danum Palangka Raya, Selasa (24/10).
Pihaknya melihat wilayah Kalteng hingga saat ini memiliki peluang besar untuk dikelola pada sektor wisata yang mana didominasi hutan produksi yang cukup besar. Beberapa upaya juga telah dilakukan Bank Indonesia termasuk dengan melakukan diskusi bersama berbagai pihak. Dalam mendorong sektor wisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru Pihaknya melihat pariwisata bukan sekedar tempat wisata namun lebih dari pada itu, yaitu dapat dikelompokan pada satu klaster termasuk didalamnya ada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dalam seminar tersebut, pihaknya mendatangkan langsung sebagai pemateri yaitu Pakar Ekonomi Pariwisata, I Gede Ardika. Kemudian Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Guntur Talajan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M yanuarto Bramuda yang dimoderatori oleh Florentia Anindita.
Disisi lain, Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Yuel Tanggara dalam sambutannya mengungkapkan Pemerintah Provinsi Kalteng menyambut baik inisiatif Bank Indonesia melaksanakan kegiatan tersebut.
“Kita tentu membutuhkan peran semua pihak dalam rangka mendorong Kalteng untuk menuju Kalteng BERKAH. Yang mana tiga tahun perkembangan ekonomi Kalteng masih lambat karena masih bergantung pada dua sektor pertanian dan perkebunan sehingga memerlukan pengembangan dari berbagai sektor untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi,salah satunya sektor pariwisata,” jelasnya. (fta/vin)