SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Jumat, 02 Maret 2018 10:00
Sengketa Lahan Jangan Dibiarkan
Anggota komisi I DPRD Kotim, Syahbana

SAMPIT- Anggota komisi I DPRD Kotim, Syahbana menegaskan persoalan sengketa lahan antara warga dengan perusahaan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Menurutnya, jika dibiarkan maka yang jadi korban biasanya ada dari pihak masyarakat, karena kadang tidak memahami aturan dalam masa penyelesaian sengketa.

Seperti aktivitas pemanenan di lahan yang bersengketa.Menurutnya, hal ini menjadi salah satu penyebab banyaknya warga yang masuk dalam proses hukum. "Saya melihat persoalan tindak pidana pencurian buah itu berawal dari sengketa lahan. Kadang ada pihak yang mengklaim dan memanen buah yang ditanam perusahaan,  nah hal ini yang menyebabkan masyarakat itu bisa disebut sebagai aktivitas pencurian ,” ujarnya, kemarin.

Menurut Syahbana, jika terjadi sengketa lahan hendaknya pihak masyarakat jangan coba-coba untuk memanen kebun di atas lahan yang bermasalah. Apabila itu dilakukan, maka dipastikan hal itu bisa dipidanakan oleh lawan sengketa atau pihak perusahaan .

Dirinya juga menilai,  kasus di Kotim ini paling tertinggi yakni kasus pencurian buah. Di satu sisi ini juga akibat ekonomi yang sulit, serta lapangan usaha yang sempit.  Syahbana menegaskan, jika itu dikomparasi  dengan kultur kehidupan masyarakat tentunya ini sejalan saja. Menurutnya masyarakat sebelumnya cukup manja dengan adanya sumber daya alam,  namun sejak penebangan kayu dilarang dan mulai habis,  maka masyarakat merasa terkejut. Sedangkan mereka belum siap menghadapi masa itu.

"Selain soal sengketa lahan, terjadinya tidak pidana pencurian di perkebunan itu juga karena sikap kebun di sekitarnya yang kadang cuek dan kurang bersosialisasi dan berinteraksi. Maka dari itu tidak terbentuk rasa ikatan emosional perusahaan dengan warga setempat,” pungkas Syahbana.

Tidak hanya itu,  ditambahkannya, bahwa pencurian di kebun yang marak juga dikarenakan masyarakat dalam kondisi ekonomi terhimpit. "Nah ini perlu ada formulasi menyikapi fenomenal pencurian di perkebunan ini. Masalahnya bukan apa, karena memang ekonomi sulit dan masyarakat perlu makan,” tandasnya.(ang/gus)


BACA JUGA

Senin, 18 November 2024 12:32

Masyarakat Kompak Wujudkan Pilkada Damai

SAMPIT – Suasana penuh semangat dan keceriaan menyelimuti Taman Kota…

Senin, 11 November 2024 16:17

TBBR Siap Wujudkan Pilkada Damai 2024

KUALA PEMBUANG - Organisasi masyarakat adat yang tergabung dalam Tariu…

Jumat, 08 November 2024 10:40

Pemkab Lamandau Gelar Kejuaraan Voli Antarpelajar

NANGA BULIK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau menggelar…

Jumat, 08 November 2024 10:39

Sukamara Kembangkan Olahan Udang Vaname dan Bandeng

SUKAMARA - Dengan adanya lomba kreasi masakan khas Sukamara  berbahan…

Jumat, 01 November 2024 15:17

Apdesi Kotim Siap Bersinergi

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menaruh harapan besar…

Rabu, 30 Oktober 2024 13:14

Dermaga Terapung Tempat Rekreasi dan Bongkar Muat

SUKAMARA - Keberadaan dermaga terapung atau kubus apung yang disediakan…

Jumat, 25 Oktober 2024 10:51

Dermaga Apung Dipasang di Kawasan Pelabuhan Pasar Inpres

SUKAMARA - Kawasan pelabuhan Pasar Inpres Sukamara mulai dilakukan penataan…

Rabu, 16 Oktober 2024 12:21

Pemdes Sekabupaten Sukamara Gelar Rakor

SUKAMARA - Kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Pemerintahan Desa (Rakor Pemdes)…

Selasa, 15 Oktober 2024 13:05

Warga Diminta Patuhi Pelaksanaan Operasi Zebra

SUKAMARA – Kepolisian Resor (Polres) Sukamara melaksanakan apel gelar pasukan…

Jumat, 11 Oktober 2024 10:29

Debat Publik Paslon akan Digelar Dua Kali

SUKAMARA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukamara akan melaksanakan debat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers