PALANGKA RAYA – Memperoleh data statistik sektoral Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tak perlu repot-repot lagi, dengan adanya situs web satudata.kalteng.go.id. Melalui situs ini, semua masyarakat bisa mengakses semua situs untuk kepentingan bilamana diperlukan.
Kepala Dinas Komunikasi Informastika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng, Herson B Aden mengatakan, data yang disajikan dalam situ web tersebut tentunya yang sudah layak dipublikasi. Namun yang pasti, dengan Satu Data Kalteng ini, menjadikan berbagai informasi di provinsi ini dalam genggaman.
“Webnya sudah ada. Jadi data itu masing-masing dari instansi yang nanti diperbaharau terus. Dengan situ web ini, tentu memberikan kemudahan pada siapapun yang memerlukan data,” katanya diwawancarai usai kegiatan pelatihan penginputan data statistik sektoral, Selasa (20/3).
Dijelaskannya, Diskominfosantik berposisi sebagai wali data yang tugasnya menghimpun data ke forum data. Dari langkah ini, Diskominfosantik akan melihat apakah data yang disampaikan masing-masing instansi layak atau tidak untuk dipublikasi.
“Misalkan data soal perdagangan, tentu tanggung jawabnnya dari Dinas Perdagangan, jadi sesuai dengan instansi. Setelah ada datanya, maka akan dimasukan di forum data sebelum dipublikasi,” jelasnya.
Pelatihan penginputan data ini melihatkan Badan Pusat Statisitik (BPS) Kalteng. Rio selaku perwakilan BPS Kalteng menjelaskan, data statistik sektoral yang diinput merupakan data yang dihasilkan masing-masing instansi dari tiap kegiatannya. Data tersebut juga nantinya akan digunakan pemerintah untuk menyusun kebijakan.
“Sebetulnya data statistik itu tidak bisa sepenuhnya dilimpahkan ke BPS. Kalau yang sifatnya makro, memang BPS yang urus, tapi kalau yang lebih rinci lebih khusus maka ada di masing-masing dinas,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pada pelatihan tersebut para tenaga administrasi masing-masing instansi pemerintahan diajarkan menginput data statistik sektoral. Jadi melalui satudata.kalteng.go.id, masyarakat bisa mengakses data dengan mudah untuk keperluan.
“Semua data sektoral ditambung di web tersebut guna memudahkan pencarian informasi. Tapi yang perlu dipahami data itu yang sifatnya sudah bisa dipublikasi,” pungkasnya. (sho/fm)