KASONGAN - Bangunan sekolah dasar (SD) yang ada di Dusun Betung Desa Tumbang Liting, Kecamatan Katingan Hilir, rusak parah setelah tertimpa pohon durian. Padahal gedung tersebut selesai dibangun tahun 2016 itu belum digunakan.
Sekda Katingan Nikodemus mengaku belum mendapat laporan peristiwa tersebut. Dia hanya memastikan gedung SD tersebut merupakan aset Dinas Pendidikan Katingan.
Nikodemus menjelaskan, pembangunan SD di kawasan itu guna mendekatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat Dusun Betung. Pasalnya, selama ini para murid terpaksa bersekolah ke Desa Tumbang Liting yang jaraknya cukup jauh.
"Berdasarkan data terakhir, kalau tidak salah terdapat 47 kepala keluarga yang tinggal di dusun itu. Pemerintah membangun sekolah di sana, harapannya agar mendekatkan pelayanan pendidikan. Sedangkan untuk melanjutkan jenjang SMP, pelajar di dusun itu bersekolah ke Kasongan," imbuhnya.
Berdasarkan pengamatan wartawan, gedung SD itu rampung dibangun pada akhir 2016 lalu. Seiring masuknya program pemerintah daerah berupa pengembangan Dusun Betung menjadi pusat kebudayaan adat Dayak. Namun hingga saat ini belum pernah difungsikan sama sekali, bahkan terkesan mangkrak.
Sebelumnya, Ardi, warga Dusun Betung, menuturkan bahwa bangunan SD yang rusak berat tertimpa batang durian itu merupakan ruangan guru. Sementara sejumlah ruang kelas selamat maupun WC luput dari musibah itu.
"Batang pohon durian yang roboh itu cuma menimpa bagian atap sebelah belakang ruang kantor guru. Hampir sebagian besar atap hingga jendela belakang ruangan itu rusak cukup parah," jelasnya.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, peristiwa robohnya batang pohon durian itu sudah berlangsung sejak sebulan yang lalu ketika diterpa hujan lebat dan angin kencang.
"Kira-kira sudah sebulanan ini kejadiannya, tapi sampai sekarang pihak pemerintah daerah sepertinya tidak tahu. Karena belum ada satupun yang membersihkan kayu maupun memperbaiki gedung yang rusak itu sampai sekarang," bebernya.
Untuk diketahui, pembangunan sekolah itu merupakan gagasan mantan Bupati Katingan H Ahmad Yantenglie, sebagai wujud menyukseskan visi lingkungan yang dicanangkan di Dusun Betung. Sekolah itu lokasinya sekitar 200 meter dari muara Jalan Tjilik Riwut Km 4 arah Kasongan - Sampit, atau sekitar 4 kilometer dari Kota Kasongan.
Sekolah yang dicanangkan menjadi sekolah alam itu berdiri di atas lahan satu hektar, berada di tengah hutan dan kebun buah-buahan warga sekitar. Selain terbuat dari material kayu sepenuhnya, bangunan sekolah juga menyerupai rumah panggung. Sekolah itu terdiri dari tiga bangunan seperti kantor, ruang kelas, dan toilet. Sekolah ini diwacanakan bakal menjadi salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Katingan.
Sesuai arahan bupati saat itu, Dinas Pendidikan Katingan diminta menjaga serta melestarikan aneka ragam pepohonan di sekitar sekolah. Hal itu guna memberikan nuansa alam yang sejuk, sehingga membuat betah peserta didik dalam menyerap pelajaran. Konsep pendidikannya memiliki tiga fungsi, yakni alam sebagai ruang belajar, alam sebagai media dan bahan mengajar, serta alam sebagai objek pembelajaran. (agg/yit)