SAMPIT – Tragisnya akhir hidup Sh (32), wanita yang tergantung di pohon mangga Jalan Kenari, meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan bagi keluarga kecilnya. Janji yang terucap sebelum kepergiannya, dibawa hingga ke liang lahat. Belum sempat diwujudkan hingga wanita itu mencabut nyawanya sendiri.
Bh (36), suami Sh menuturkan, istrinya pernah berjanji ingin foto bersama di salah satu tempat wisata di Kota Sampit. ”Sebelum saya pergi ke luar kota, dia ada meminta ingin berfoto bersama dengan anak-anaknya. Namun saya tidak menyangka, akhirnya seperti ini,” kata ayah dari dua orang anak ini, Senin (30/4).
Dia melanjutkan, beberapa tahun belakangan ini, istrinya juga memperlihatkan gelagat aneh, yakni sering berbicara sendiri tanpa ada orang di dekatnya. Terkadang, istrinya juga berteriak histeris seperti orang kesurupan. Dia dan kedua anaknya sudah terbiasa menghadapi perilaku sang istri.
”Kalau dia lagi berbicara sendirian, saya langsung ajak dia berbicara,” ujar Bh, yang mengaku sangat terpukul atas kepergian istrinya itu.
Pernyataan Bh dibenarkan warga sekitar yang kerap mendengar teriakan histeris Sh saat menjalani aktivitas harian, seperti menjemur pakaian atau mencuci piring. Sebelum kematiannya, Sabtu (28/4) lalu, warga juga melihat korban berteriak kencang saat mengambil pakaian yang dijemurnya.
”Waktu itu dia berteriak sendiri. Kami tidak berani mendekatinya. Dia berteriak seperti ketakutan. Tali jemuran yang biasa dia gunakan untuk menjemur pakaiannya malah tergantung pada bagian lehernya di bawah pohon mangga, tepat dibelakang rumah ibu mertuanya,” kata salah seorang warga setempat.
Seperti diberitakan, warga Kelurahan Sawahan dihebohkan dengan tewasnya Sh (32) yang tergantung di pohon mangga, Sabtu (28/4), sekitar pukul 21.30 WIB. Jasadnya ditemukan ibu mertuanya, TH (56) yang berteriak meminta tolong warga sekitar. Jenazahnya langsung dievakuasi. (sir/ign)