SAMPIT – Aksi Ihsan Satya Ananda bikin geger warga Desa Tanjung Jariangau RT 1/RW 1 Kecamatan Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur. Pemuda 18 tahun ini nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu (4/11) pagi.
Jasad pemuda gantung diri ini pertama kali ditemukan oleh Titi (48), sekira pukul 05.30 WIB Titi tetangga depan rumah orang tua Ihsan bermaksud menjemur pakaian.
Baru hendak menjemur pakaian di teras rumahnya, Titi terkejut melihat sosok pria mengenakan celana jeans pendek warna biru dalam posisi leher tergantung menggunakan kabel parabola.
Titi bergegas memberitahu warga. Sontak saja, warga Desa Tanjung Jariangau geger bergerumbul di lokasi kejadian melihat Ihsan gantung diri.
”Saya kira ada orang berdiri di atas tanah. Setelah saya perhatikan ternyata ada tali di lehernya. Saya langsung melaporkan kepada warga lainnya,” cerita Titi.
Mengetahui kejadian itu, warga lainnya langsung menghubungi anggota Polsek Mentaya Hulu. Warga tidak berani melepas jeratan tali di leher Ihsan.
Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Ratno dan anggotanya tiba di TKP dan segera mengevakuasi pelaku gantung diri.
“Saat itu Ihsan dalam posisi gantung diri di samping teras depan rumah orang tuanya. Tidak mengenakan baju, leher terjerat kabel parabola warna hitam. Sedangkan di belakang kabel parabola terdapat baju kaos lengan panjang warna merah,” jelas Ratno.
Menurut Ratno, berdasarkan pengamatan terhadap kondisi fisik, didapatkan tanda-tanda gantung diri seperti lidah menjulur disertai keluar air mani dari alat kelamin.
“Kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh,” tegasnya.
Ia melanjutkan, berdasarkan keterangan saksi, Ihsan meninggal akibat ulahnya sendiri yakni bunuh diri dengan cara gantung diri. Pihak keluarga mengikhlaskan kematian Ihsan.
”Keluarga korban membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut secara hukum dari kematian Ihsan. Kami menemukan dua barang bukti yakni kabel parabola warna hitam dan baju milik yang bersangkutan,” pungkasnya. (sir/fm)