SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Kamis, 22 November 2018 21:31
Penumpang Kelotok Maut Masih Trauma
TRAUMA: Silvia (kiri), salah satu korban selamat menceritakan kecelakaan kelotok di wilayah perairan Kumai. Wanita ini berharap putranya yang masih balita bisa ditemukan. (JOKO HARDYONO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Korban selamat tabrakan kelotok di Tanjung Api Api, DAS Kumai, Desa Sungai Kapitan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menyisakan kisah memilukan. Kejadian itu membuat mereka trauma. Jeritan manusia di tengah kegelapan malam kejadian jadi kenangan pahit yang sulit dilupakan.

Paling terpukul korban yang kehilangan buah hatinya, Silvia (35). Putranya, Raihan (18 bulan), belum ditemukan hingga kemarin.

Ditemui dikediaman mertuanya di Jalan Iskandar Pangkalan Bun, duka mendalam masih tampak menyelimuti. Banyak sanak keluarga yang datang membesuk Silvia untuk menanti kabar nasib Raihan.

”Saya tidak ingat apa-apa, karena kondisi saat itu gelap. Yang saya ingat hanya berusaha keras terus memegang tangan Raihan dan satu tangan lagi berpegangan pada kayu kelotok. Tiba-tiba tangan Raihan lepas. Saya berusaha mencari sambil memanggil Raihan, Raihan, Raihan!” ujar Silvia, sambil duduk di atas kasur dengan beberapa luka di badannya, Rabu (21/11).

Silvia mencoba menarik kembali sedikit ingatannya sebelum kejadian. Kondisi saat itu gelap dan posisi anaknya persis berada di depannya, tertidur pulas. Tiba-tiba kelotok yang ditumpanginya tabrakan dan terbalik. Silvia bersama penumpang lainnya masuk ke dalam air. Dengan sekuat tenaga wanita itu meraih kayu dan terus memegang tangan putranya.

”Posisi duduk saya berhadapan dengan motoris dan anak saya persis tidur di hadapan saya. Begitu kelotok terbalik, saya berusaha memegang tangan Raihan dan satu lagi memegang kayu kelotok dengan sekuat tenaga agar genggaman. Saya tidak lepas dari Raihan,” tuturnya.

Tujuan Silvia bersama anaknya ke Sungai Cabang  kala itu karena ingin menjenguk ayah kandungnya di desa tersebut. Saat itu, dia tak berniat naik angkutan lain (speed atau long boat).

”Menumpang karena yang punya kelotok masih saudara saya. Saat terjatuh saya ditolong seorang laki-laki. Sampai saat ini saya belum tahu siapa orang yang menolong saya itu,” ujarnya.

Silvia kini hanya bisa berharap agar anaknya segera ditemukan. Entah dalam kondisi meninggal atau ada keajaiban, sehingga balita yang kini sedang lucu-lucunya itu ditemukan selamat.

Muchtar (55), ayah Silvia, mendapat kabar bahwa anak dan cucunya kecelakaan melalui aplikasi WhatsApp. Meski dalam kondisi kalut, dia nekat menggunakan kelotok pribadinya menuju Pangkalan Bun untuk memastikan kondisi mereka.

”Hampir enam bulan saya tidak ketemu dengan anak dan cucu saya. Makanya Silvia dan raihan mau menjenguk saya dan neneknya. Begitu mendapat kabar, saya langsung ke Pangkalan Bun. Padahal, kondisi saat itu berkabut disertai angin kencang,” kata Muchtar.

Menurut Muchtar, perjalanan dari Kumai menuju Desa Sungai Cabang memerlukan waktu normal sekitar empat jam. Waktu berangkat pun harus melihat situasi dan kondisi pasang surut air serta cuaca.

”Kami masih menunggu kabar dari tim yang melakukan pencarian cucu kami. Semoga cepat ditemukan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, kecelakaan air melibatkan dua kelotok di wilayah perairan Kabupaten Kotawaringin Barat menewaskan satu orang. Dua korban lainnya belum  ditemukan dalam petaka yang terjadi sekitar lima menit setelah pergantian hari itu, Selasa (20/11).

Kecelakaan itu terjadi antara kelotok bermuatan material bangunan dengan kelotok bermuatan buah sawit dengan motoris Syahrin (54). Dua perahu mesin itu saling hantam di kawasan Tanjung Api Api, daerah aliran Sungai Kumai, Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai, Kobar.

Saat kejadian, kelotok nahas yang dengan motoris Abdul Basir (37) itu, selain membawa material bangunan, juga membawa 15 penumpang. Muhammad Ridwan (5) bin Hasan, salah satu penumpang tewas dalam kejadian itu.

Dua korban lain dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian, yakni Suman Zaidan Fahrezi (2) dan Raihan bin Sapriyansyah (1). Korban lainnya selamat, termasuk motoris dua kelotok.

Dari pemeriksaan Polres Kobar, kedua kelotok itu tidak memiliki perlengkapan pendukung keselamatan, seperti lampu penerangan atau lampu penanda. Begitu juga dengan kelengkapan pelampung. (jok/sla/ign)

 

 


BACA JUGA

Jumat, 02 Mei 2025 15:29

Kemenkes Monev di RSUD Pangkalan Bun Jelang Pengoperasian Cathlab

PANGKALAN BUN – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan…

Jumat, 02 Mei 2025 15:28

Wabup Minta Pekerja Tingkatkan Skill

PANGKALAN BUN – Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Suyanto menghadiri…

Jumat, 02 Mei 2025 15:26

DPRD Kobar Dukung Larangan Pungutan di Sekolah

PANGKALAN BUN–Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat H. Rudi…

Jumat, 02 Mei 2025 15:14

Dinas PUPR Kobar Sosialisasi Penggunaan Aplikasi E-Jakon

PANGKALAN BUN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Jumat, 02 Mei 2025 15:13

Bupati Kobar Rencanakan Gelar Tes Urine untuk ASN

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) dalam…

Jumat, 02 Mei 2025 15:11

DPRD Minta Sekolah Patuhi Surat Edaran Bupati

PANGKALAN BUN – Ketua Komisi A DPRD Kotawaringin Barat Muhammad…

Rabu, 30 April 2025 13:09

Asisten I Setda Kobar Resmikan Gerai Gramedia Pertama di Kalimantan Tengah

PANGKALAN BUN - Asisten I Setda Kotawaringin Barat (Kobar), Tengku…

Selasa, 29 April 2025 17:41

Pelabuhan Penyeberangan Akses Penghubung Antar Desa

PANGKALAN BUN – Dalam upaya percepatan pembangunan yang merata, Pemerintah…

Selasa, 29 April 2025 17:41

Perusahaan Diimbau Laporkan Hasil Rekrutmen Job Fair

PANGKALAN BUN – Ajang Job Fair Kolaborasi yang diselenggarakan pada…

Selasa, 29 April 2025 17:39

Dewan Apresiasi Peresmian Taman Kolaborasi

PANGKALAN BUN – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dari…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers