SAMPIT – Ratusan pasang mata menjadi saksi hilangnya nyawa Dava Lasmana Putra (8). Bocah kelas 1 SD itu tewas dilindas pikap di Jalan Muchran Ali, Rabu (28/11). Kecelakaan itu diduga karena pengendara mobil yang kurang hati-hati saat melintas di permukiman padat penduduk.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, Dava saat itu pulang sekolah bersama dua rekannya, Nabilla (8) dan Faisal (8). Mereka menyusuri Gang Taqwa menuju ke Jalan Muchran Ali. Saat di depan gang, Faisal berniat mengambil arah lain dan meninggalkan Dava dan Nabilla.
Baru beberapa langkah, Faisal mendengar teriakan Nabilla. Setelah itu disambung suara benturan keras. Suara itu ternyata dari kecelakaan maut yang menimpa kawan sekolahnya itu. Nyawa Dava melayang dihantam kendaraan yang mengangkut sayuran tersebut.
Faisal terdiam melihat teman sebayanya terbaring di jalan. Nabilla yang juga sepupu Dava, menangis dan berteriak meminta tolong kepada warga di sekitar kejadian.
”Saat itu Dava menyeberang jalan ingin mengambil sepatunya yang tercecer di jalan. Tapi, sepatunya tidak sempat diambil. Dava lebih dulu ditabrak mobil,” ujar Faisal di rumah duka.
Insiden itu langsung menyedot perhatian ratusan warga di lokasi tersebut. Salah seorang warga, Arfandi (45), mendekati tubuh Dava yang bersimbah darah. Dia lalu meminta warga lainnya untuk menutupi tubuh korban dengan kain atau daun pisang.
”Saat itu korban masih terlihat kejang-kejang, hingga beberapa detik kemudian korban kemudian meninggal dunia di TKP,” ucap Arfandi.
Menurut Nabilla, saat kejadian, Dava tidak memperhatikan situasi jalan. Sepupunya itu tak menyadari ada mobil hitam melaju kencang dari arah utara menuju selatan. Dia Sudah berusaha berteriak sekuat tenaga agar korban menghindar dari mobil yang akan menghantamnya. Namun, karena jarak terlalu dekat, tabrakan tak bisa dihindari.
Jubaidah (51), warga sekitar mengaku terkejut saat mendengar suara benturan dari luar tokonya. Setelah itu dia mendengar suara anak perempuan menangis dan berteriak minta tolong.
”Saat kejadian, sopir dalam pikap hitam itu langsung keluar melihat kondisi korban yang ditabraknya. Sopir itu hanya terdiam dan pasrah,” tutur Jubaidah.
Jasad korban langsung dilarikan ke ruang jenazah RSUD dr Murjani Sampit. Isak tangis pecah saat kedua orang tua korban memandikan jenazah anaknya. Saat kejadian, kedua orang korban tengah bekerja di salah satu SPBU di Kota Sampit. Ketika mendengar kabar itu, mereka bergegas menuju ke lokasi.
”Maaf mas, saya permisi dulu. Banyak yang harus dikerjakan terlebih dahulu,” ucap Maskur, ayah korban kepada Radar Sampit.
Kasat Lantas Polres Kotim AKP Yudha Setiawan mengatakan, pikap dengan nomor polisi KH 8359 FR yang dikemudikan Weib (26) diamankan. Menurutnya, sang sopir sudah melihat ada Dava dan dua temannya berdiri di kanan jalan. Saat mendekati Gang Taqwa, Dava tiba-tiba berlari menyeberang jalan.
”Karena jarak sudah begitu dekat, pengemudi mobil pun tak dapat menghindari kecelakaan tersebut. Selain ditabrak, korban juga sempat terlindas ban depan mobil,” ujar Yudha.
Yudha menuturkan, kecelakaan itu terjadi disebabkan kurang hati-hatinya pengemudi mobil yang tidak mengurangi kecepatan saat melintas di lingkungan padat penduduk. ”Pengemudi kami proses terlebih dahulu guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” katanya. (sir/ign)