SAMPIT – Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Kapten Thomas Chandra menyatakan dukungan terhadap proyek ikon jelawat. Namun, proyek itu tetap harus dikaji dari segi teknis dan keamanan pelabuhan. Rencana ini masih perlu dibicarakan antara KSOP dan Pemkab Kotim.
Thomas Chandra mengatakan, ikon jelawat bisa menjadi daya tarik wisatawan. Namun, pembangunan diharapkan tidak mengganggu keamanan pelabuhan.
Dirinya mengaku belum mengetahui banyak persoalan pembangunan kawasan patung jelawat karena baru saja menggantikan Toto Sukarno sebagai Kepala KSOP Sampit.
“Saya belum melihat dengan jelas bangunan ikon jelawat, nanti saya bersama kasi meninjau langsung ke lokasi yang dimaksud. Selama ini saya baru melihat melalui foto, jadi saya belum berani menjawab keterangan lebih banyak,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Kotim Supian Hadi berkeinginan untuk membuat aquarium raksasa di kawasan ikon jelawat. Bangunan akan ditambah ke arah timur, tepatnya ke arah tengah Sungai Mentaya, untuk ruang terbuka hijau (RTH). Pembangunan itu diprediksi akan mengganggu transportasi sungai.
Proyek pembangunan multiyears ini menelan dana hingga Rp 35 miliar. Akan ada pembangunan satu patung ikan jelawat setinggi 37 meter dan aquarium raksasa. Tak jauh dari lokasi tersebut akan dibangun tempat parkir bertingkat untuk para pengunjung agar kendaraan tidak lagi parkir di badan jalan seperti sekarang.
Pihaknya bersama instansi teknis tengah melakukan kajian di lapangan. Apabila dari perhitungan teknis itu nanti disebutkan mengganggu transportasi, pemkab akan membatalkannya.
”Apa pun hasilnya, kami akan taati. Kalau memang tidak bisa dilaksanakan, ya akan dibatalkan bersama-sama pihak legislatif,” ujarnya. (hgn/yit)