SAMPIT – Warga Jalan Metro TV, Gang Regi, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, geger mendengar kabar seseorang yang tewas gantung diri, Selasa (4/12). Selamet, pemuda berusia 28 tahun itu mengakhiri hidupnya dengan cara menjerat lehernya menggunakan tali jemuran di rumah calon istrinya, Sutrilarsih (33).
Angga Gusdiono (17), anak Sutrilarsih mengatakan, Selamet gantung diri kamar lantai dua rumah tersebut. Saat itu dia tengah memperbaiki motor di teras rumah. Selamet masih terlihat di ruang tengah.
”Setelah masuk ke dalam, saya melihat korban sudah dalam keadaan tergantung,” katanya.
Angga menuturkan, korban yang bekerja sebagai sopir, sering singgah ke rumahnya untuk beristirahat. Dia mengaku tidak mengetahui alasan pemuda itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
”Korban merupakan teman ibu saya. Selama hidup, orangnya baik dan humoris. Saya pun tidak tahu pasti kenapa dia nekat berbuat seperti ini (gantung diri, Red),” tuturnya.
Mendapati Selamet yang lehernya terjerat tali berwarna biru itu, membuat Angga dan seorang penghuni rumah lainnya bergegas menyelamatkan pemuda tersebut. Tali diputus paksa menggunakan gunting.
”Korban saya rebahkan ke lantai di ruang tengah. Saat direbahkan, korban seperti orang yang mau kehabisan napas, hingga akhirnya meninggal dunia,” ujar Angga.
Min (34), kerabat Selamet menambahkan, korban yang berstatus duda itu memang dekat Sutrilarsih. Dia kaget ketika mendapat kabar kerabatnya meninggal dunia dengan cara tak biasa.
”Pemilik rumah itu adalah calon istri korban juga. Dia sering datang dan pergi dari rumah calon istrinya itu. Kami tidak menyangka korban berbuat seperti itu,” ujarnya.
”Orangnya tidak pernah punya masalah dengan siapa pun. Saya sangat tahu itu. Karena saya sering ketemu dengan korban dan selalu ngopi bareng di tempat saya bekerja (bengkel, Red),” tambah Min.
Kabar itu menyebar dengan cepat. Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Ketapang dan PMI tiba di lokasi kejadian. Selamet kemudian dilarikan ke ruang Jenazah RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum. Sampai kemarin sore, keluarga korban tak terlihat di lokasi kejadian maupun ruang jenazah.
”Korban ini pendatang yang datang tanpa izin dan pergi tanpa pamit di lingkungan ini. Kami akan berkoordinasi dengan warga mengenai lokasi korban akan dikuburkan nanti,” kata Nono, ketua RT setempat. (sir/ign)