NANGA BULIK – SMAN 1 Bulik resmi menjadi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), sekolah ini sekaligus mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA).
Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto yang dihadiri perwakilan Kantor BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (10/12).
Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran.
Di mana didalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana, agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
Kepala BP3AP2KB Lamandau melalui Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Robinsar Sinaga, S.I.P menjelaskan SSK didefinisikan sebagai implementasi operasional pengendalian kependudukan dan keluarga berencana dengan program-program pendidikan.
“Nanti terintegrasi, dikelola dari dan oleh penyelenggara pendidikan melalui pemberdayaan sekolah, serta memberikan kemudahan atau akses terhadap anak didik untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan khususnya bidang kependudukan dan keluarga berencana, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi kreatif serta program sektor lainnya," jelas Robinsar Sinaga.
Menurutnya, tujuan dengan adanya SSK ini adalah untuk memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggal masing-masing murid, serta menumbuhkan sikap bertanggung-jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan.
Lebih dari itu juga mengembangkan sikap yang tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan ketika mereka menjadi dewasa.
"Sedangkan deklarasi SRA merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan Kabupaten Lamandau Layak Anak. SRA adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung-jawab," tambahnya.
Sementara, Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto mengungkapkan bahwa besarnya penduduk usia muda menjadi tantangan untuk menyiapkan menjadi sumber daya manusia yang produktif dan berguna sebagai pewaris masa depan bangsa.
"Memang diperlukan berbagai upaya dari seluruh pihak, agar generasi muda siap mengantisipasi dan mengatasi berbagai hal yang akan dihadapinya terutama terkait masalah kependudukan dan keluarga berencana, salah satunya melalui proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum dan kearifan lokal," ungkap Riko.
Program SSK dan SRA ini sesuai dengan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Lamandau, yakni menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dengan mewujudkan anak yang sejahtera.
"Saya berpesan kepada seluruh murid untuk belajar giat demi menggapai cita-cita dan hindari seks bebas serta NAPZA," imbaunya. (mex/fm)