KUALA KAPUAS – Tak hanya penyelenggara dan pengawas pemilu yang tumbang saat menjalankan tugas mengawal demokrasi. Gudang logistik, tempat penyimpanan sejumlah keperluan Pemilu 2019 di Kabupaten Kapuas ikut ambruk, Selasa (23/4) lalu.
Bangunan yang ambruk itu merupakan tempat menyimpan kertas suara dan logistik pemilu lainnya oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mantangai. Akibatnya, surat suara berhamburan, basah, dan rusak. Robohnya bangunan itu karena faktor usia yang tidak kuat menahan beban.
”Diduga gudang penyimpanan kotak suara itu pondasinya ambles, sehingga membuat bangunan ambruk. Jadi, untuk saat ini surat suara di sana sudah dipindahkan ke tempat lain oleh PPK bersama polisi dan TNI dengan aman,” kata Camat Mantangai Yanmarto, Rabu (24/4).
Yanmarto menuturkan, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa atau terluka, meski beberapa logistik pemilu sempat berhamburan dan rusak terkena air.
Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kapuas Mutiara mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi. Kertas suara basah, namun kertas C1 tidak rusak dan berhasil diselamatkan. ”Kertas C1 semua bisa diselamatkan dan masih bisa dibaca,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Kapuas Iswahydu Wibowo mengatakan, meski gudang logistiknya ambruk, proses pleno PPK masih bisa dilaksanakan. ”Untuk pleno sudah selesai semua, tinggal berita acara rekap. Untuk logistik sudah diamankan ke kantor Kecamatan Mantangai," tandasnya.
Pelayanan Kesehatan
Dari Kabupaten Kotawaringin Barat dilaporkan, petugas penyelenggara di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), mendapat pelayanan kesehatan gratis dari Puskesmas Kolam. Layanan kesehatan itu dilakukan guna menjaga kebugaran mereka di hari kelima rekapitulasi suara tingkat Kecamatan Kolam di aula kantor kecamatan setempat, Rabu (24/4).
Kepala Puskesmas Kolam Gusti Sadikin mengatakan, pelayanan kesehatan sebagai bentuk partisipasi dan dukungan Puskesmas Kolam dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 di Kecamatan Kolam.
”Kami sangat prihatin dengan banyaknya petugas pemilu yang sakit bahkan meninggal dunia saat menjalankan tugasnya. Berkaca dari itu maka kami berinisiatif memberikan pelayanan kesehatan secara gratis ke semua pihak yang terlibat penghitungan suara ini termasuk para saksi,” kata Sadikin.
Sadikin juga mengakui pihaknya terlambat memberikan pelayanan kesehatan, karena sejauh ini memang tidak ada program tersebut dan tidak adanya permintaan dari pihak terkait.
”Dari hasil pemeriksaan kesehatan, ada sejumlah petugas yang naik tekanan darahnya dan ada juga yang lemah. Ini semua akibat kelelahan dan kurang tidur. Dan bagi yang bermasalah dengan kesehatannya kita berikan vitamin,” jelasnya.
Sementara itu, Nanang Sumartono, anggota PPK Kolam mengatakan, layanan kesehatan itu sangat diperlukan para petugas penyelenggara pemilu. Pihaknya berterima kasih atas pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Kolam.
”Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi adanya pelayanan kesehatan ini. Dan kalau kita mau jujur tenaga dan pikiran kami sudah drop, tetapi demi tugas negara kami tetap semangat,” ujar Nanang, sembari mengaku dalam dua hari terakhir ini dirinya dalam keadaan demam. (der/gst/sla/ign)