SAMPIT – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kotim 2020 mendatang membuat PDI Perjuangan Kotim harus memutar otak mencari arah koalisi untuk mengusung pasangan calon. Pasalnya, perolehan kursi PDIP Kotim dalam pemilihan legislatif lalu hanya tujuh kursi, masih kurang satu kursi sebagai syarat mengusung calon.
”PDIP pasti cari teman koalisi, tapi sampai sejauh ini belum ada arah koalisi kami di pilkada,” kata Ahmad Yani, Ketua DPC PDIP Kotim.
Ahmad Yani menuturkan, saat ini ada sejumlah calon dan ketua partai lain yang melakukan penjajakan ke arah koalisi politik. Namun, dari semua itu, belum ada yang bisa jadi acuan. Pasalnya, hingga saat ini belum masuk tahapan pelaksanaan pilkada.
Ahmad Yani menuturkan, siapa pun berpeluang menggunakan perahu PDIP Kotim. Mereka tidak menutup diri, bahkan menerima pendaftaran di luar kader partai. Sejauh ini, ada sejumlah nama yang merupakan kader PDIP dan dinilai sangat potensial, yakni Jhon Krisli, Rimbun ST, Alexius Esliter, Dirhamsyah, dan lainnya.
”Tetapi kami juga membuka diri di luar kader dan tidak ada perlakuan berbeda antara kader dan di luar kader dalam masa penjaringan nantinya. Mereka harus ikut mekanisme partai jika ingin menggunakan PDIP. Kami sifatnya membuka diri kepada siapa pun,” ujarnya.
Meski demikian, Ahmad Yani menegaskan, tetap menginginkan kader PDIP yang bisa menggunakan perahu partai. Sebab, tentu ada ikatan secara emosional kepada partai dan punya keinginan membesarkan partai.
”Saat ini ada yang mulai menjajaki pendekatan dengan PDIP, seperti Supriadi (Ketua DPD Golkar Kotim), Ferry Khaidir (kader PDIP Seruyan), dan sejumlah nama lainnya,” kata dia.
Dia juga memprediksi perhelatan Pilkada Kotim bakal seru, minimal ada empat pasangan calon. Tiga di antaranya melalui jalur parpol dan satu melalui jalur perseorangan. ”Yang jelas Pilbup Kotim prediksi saya kali ini lebih dari dua paslon,” ujarnya. (ang/ign)