SAMPIT – Viralnya kayu bajakah yang disebut-sebut bisa menyembuhkan penyakit kanker juga ramai di Sampit. Momentum itu dimanfaatkan sejumlah warga untuk menjual khasiat kayu yang belum melalui uji medis secara ketat itu.
Pantauan Radar Sampit, ada dua pedagang yang menjual kayu bajakah di pinggir jalan Pasar Keramat Sampit. Tidak sedikit warga yang bertanya cara pembuatan hingga khasiat air rebusan kayu tersebut.
Selain menjual kayu yang telah dipotong-potong, salah satu pedagang bahkan menyediakan air rebusan yang siap diminum pembeli atau warga yang penasaran dengan rasa air tersebut.
Harga yang dijual bervariasi. Mulai dari Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, hingga Rp 30 ribu. Untuk kayu bajakah kering yang telah dipotong dalam potongan kecil dijual dengan harga Rp 10 ribu per ons atau Rp 100 ribu per kilogram. Sebab, proses pengeringannya cukup lama, sekitar dua hari.
Syaiful, pedagang bajakah mengaku mendapatkan kayu itu dari pedalaman hutan di wilayah Soren. Dia mengaku cukup sulit mendapatkan kayu itu di hutan. Untuk menuju ke sana, harus naik kelotok, kemudian berjalan kaki ke dalam hutan.
”Dari Sungai Mentaya masuk lagi ke dalam. Menuju ke sananya pun dikayuh, tak bisa dengan mesin kelotok yang hidup karena airnya dangkal. Medannya sulit, tanahnya becek,” tutur Syaiful.
Selain jarak yang jauh, Syaiful juga harus berhati-hati. Sebab, banyak hewan melata di lokasi tersebut. Menurut Syaiful, kayu tersebut tumbuh menjalar di tengah hutan, hampir tidak terkena sinar matahari. Dengan kawasan hutan yang lembab, banyak dijumpai hewan melata.
”Harus hati-hati. Jadi, kalau yang satu ambil kayu, yang satu lagi mengawasi. Di sana itu banyak hewan melata, seperti ular. Babi hutan juga ada, jadi harus hati-hati,” kata pria berusia 35 tahun itu.
Cara pemakaiannya, kata Syaiful, kayu bajakah dipotong kecil, kemudian dijemur. Setelah itu direbus. Rebusan airnya diminum dua kali sehari. ”Bagusnya setelah direbus didiamkan satu malam, baru paginya diminum,” kata Syaiful seraya menyebut jika direndam lebih lama kandungan di dalam kayu tersebut akan lebih keluar.
Menurutnya, peminat kayu bajakah yang dia jual lumayan banyak. Bahkan, ada yang memesan hingga 2 kilogram kayu bajakah kering. ”Kalau khasiatnya sendiri, seperti yang sudah viral, untuk sakit kanker, tumor, dan yang lain kami belum tahu. Ada yang bilang banyak manfaatnya,” tuturnya.
Syaiful menambahkan, untuk membedakan kayu bajakah dengan kayu lainnya saat kayu itu dipotong. Apabila dipotong, kayu bajakah akan keluar air. ”Warnanya seperti the. Rasanya agak sepat,” jelas Syaiful.
Devi, warga yang sengaja membeli karena penasaran dengan kayu yang sedang viral tersebut mengatakan, air rebusan bajakah yang diminumnya seperti teh tanpa gula. ”Tidak ada aromanya, hampir sama kayak the,” ucap Devi yang membeli kayu bajakah dengan harga Rp 10 ribu itu. (yn/ign)