SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 02 September 2019 14:41
Karhutla Marak Lagi, Asap Kembali Menyengat
Kebakaran lahan yang terjadi beberapa hari belakangan ini di Kota Sampit membuat udara kembali menjadi tidak nyaman.(HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur kembali marak. Akibatnya, asap menyengat mencemari udara di Kota Sampit. Di sisi lain, petugas pemadam kembali berjibaku menggempur api dengan berbagai kendala, terutama akses menuju lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.

Pantauan Radar Sampit, asap kembali pekat sejak Sabtu (31/8) hingga Minggu (1/9) malam. Kabut asap juga membuat jarak pandang pengendara terganggu.

”Asap mulai pekat lagi. Debu bakaran asap sampai bertebaran di udara,” ucap Iva, salah seorang warga ketapang.

Hal senada diungkapkan Dodo. Saat ingin pulang ke rumah dari lokasi tempatnya bekerja, pandangannya terganggu asap. ”Asap mulai pekat sampai mengganggu penglihatan pengendara. Kalau tidak hati-hati dan menghidupkan lampu, pengendara yang lain tidak begitu kelihatan,” ujarnya.

Kepala BMKG Stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan titik panas yang terpantau BMKG pada Minggu (1/9), mencapai 45 titik. Paling banyak terdapat di wilayah selatan.

”Inilah yang menyebabkan asap begitu pekat,” ujarnya. Dia menuturkan, kualitas udara di Kotim masih dalam kategori sedang, berkisar di angka 50-150 PM10.

Sementara itu, tim gabungan petugas pemadam karhutla melakukan pemadaman di tujuh lokasi kejadian. Ada pula ditemukan lokasi baru yang sulit dilakukan pemadaman karena tak ada akses jalan masuk menuju titik api.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Yephi Hartadi mengatakan, sejak munculnya titik api, Sabtu (31/8) sore, petugas kesulitan mencari akses memadamkan karhutla di Jalan Jenderal Sudirman Km 14. Meskipun sudah mencoba melalui jalur pintas, ternyata tidak ada akses dan baru kemarin ada akses jalan, tetapi baru menyentuh buntut api. Jarak kepala api masih jauh.

”Api mulai terlihat saat sore mendekati magrib (Sabtu, Red). Lokasi kejadian sulit dijangkau, sehingga harus dibantu pemadaman dari udara menggunakan helikopter bom air,” ujar Yephi, Minggu (1/9).

Proses pemadaman juga dilakukan di lokasi lain, seperti Jalan Sudirman Kilometer 2, Jalan Bumi Ayu, Jalan Mohammad Hatta, Jalan Setia Kawan, Jalan Tidar Gang Langsat, dan Jalan MT Haryono Barat.

”Hari ini ada lokasi titik baru di Jalan Jenderal Sudirman Km 2. Sisanya pemadaman lanjutan yang terjadi sudah sejak kemarin, tetapi api masih menyala sehingga harus tetap dipantau untuk dilakukan proses pemadaman dan pendinginan agar api tidak sampai meluas,” kata Yephi.

Pemadaman melalui udara menggunakan helikopter sejak 1 Agustus 2019 cukup membantu. Dalam satu kali keberangkatan, kata Yephi, ada 15-20 kali helikopter melakukan bom air. Setiap satu unit helikopter bisa membawa bucket atau tandon air sekitar 4.000 liter.

”Bom air dalam sehari bisa dilakukan dua kali. Pagi dan siang. Seperti hari ini (kemarin, Red) ada 37 kali trip untuk membantu proses pemadaman karhutla. Syukur sumber air berada tidak jauh dari titik lokasi, karena ada bekas galian yang membuat genangan air,” ungkapnya.

Lebih lanjut Yephi mengatakan, pemadaman menggunakan helikopter dilakukan apabila penanganan melalui jalur darat sudah tak mampu dilakukan. Apabila ada titik panas, pihaknya akan berkoordinasi di posko untuk menanggulangi menggunakan helikopter dan memantau titik lokasi dan keterjangkauan ketersediaan air.

”Setiap malam kami selalu berkoordinasi memantau titik panas. Apabila ada titik panas, besok paginya kami melakukan pengecekan lokasi melalui udara dan memantau keterjangkauan airnya, baru diputuskan water bombing dilakukan ke titik sasaran yang dituju,” tandasnya. (hgn/ign)


BACA JUGA

Jumat, 02 Mei 2025 15:34

Program Cetak Sawah Tingkatkan Kesejahteraan Petani

SAMPIT – Kementerian Pertanian merealisasikan program bantuan cetak sawah seluas…

Jumat, 02 Mei 2025 15:33

Jaring Bibit Unggul Siswa Sejak Dini

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung pelaksanaan…

Jumat, 02 Mei 2025 15:33

CPNS Kotim Dilarang Langsung Minta Pindah

SAMPIT – Sebanyak 205 calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi…

Jumat, 02 Mei 2025 15:32

May Day, Disnaker Ajak Buruh Jaga Harmoni dan Tingkatkan Diri

SAMPIT – Momentum Hari Buruh Internasional atau May Day 1…

Jumat, 02 Mei 2025 15:16

Ketua Dekranasda Kunjungi Galeri Kerajinan Pontianak

SAMPIT – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 02 Mei 2025 15:16

Pemkab akan Bantu Pondok Pesantren Bangun MCK

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana akan membangun…

Jumat, 02 Mei 2025 15:15

Kotim Cetak 4.216 Hektare Sawah

SAMPIT – Harapan petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk…

Jumat, 02 Mei 2025 15:15

Siapkan Dua Hektare untuk Sekolah Rakyat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung  program Sekolah…

Selasa, 29 April 2025 17:44

Kotim Lirik Pengolahan Lidah Buaya

SAMPIT — Dalam upaya meningkatkan potensi pertanian daerah, Pemerintah Kabupaten…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Kotim Genjot Penataan TPA

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers