SAMPIT-Wakil Ketua DPRD Kotim, Darmawati mendukung upaya Pemkab Kotim yang memberantas adanya indikasi aksi prostitusi terselubung di sejumlah warung remang-remang di sekitar Kota Sampit.
”Ya harus begitu (penertiban.red), karena bagaimanapun Kotim sudah punya komitmen bebas dari areal prostitusi. Bahkan juga lokalisasi sudah dihapuskan. Maka ketika ada tanda-tanda hal mitu muncul, harus segera ditindak, “tegas Politikus Golkar ini.
Menurut Darmawati, langkah pihak Satpol PP Kotim bersama dengan tim gabungan TNI dan Polri untuk menertibkan warung-remang-remang di sekitar jalan M Hatta belum lama tadi, adalah untuk menjaga marwah pemerintah kabupaten. Apalagi lanjutnya, langkah ini disejalankan dengan motto Kotim sebagai kota yang agamis.
Dilanjutkannya, tidak hanya daerah jalan lingkar selatan Kota Sampit (mohammad Hatta) yang diawasi. Melainkan perlu juga diawasi di kawasan jalan Sampit-Pangkalan Bun sekitar bekas kawasan lokalisasi Pasir Putih, kilometer 12. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan masih ada aktivitas prostitusi di sekitar wilayah tersebut.
”Rutin dicek di daerah bekas lokalisasi. Pemerintah sudah banyak mengeluarkan anggaran. Jadi untuk itu pengawasan berikutnya harus dilakukan lagi,”imbuh Darmawati.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), bersama unsur TNI dan Polri kembali membongkar warung remang-remang di Jalan Moh Hatta, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Selasa (3/9).
Selain membongkar bangunan yang diduga jadi ajang prostitusi, pihaknya juga mengamankan satu Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik warung. KTP itu diamankan karena sempat terjadi ketegangan antara petugas dengan salah tau pemilik warung.
Sebelumnya, petugas Satpol PP Kotim sudah berulang kali meminta mereka berhenti menjalankan bisnis prostitusi terselubung. Namun, hingga ditertibkan sejumlah pemilik warung masih mengabaikan.(ang/gus)