SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 21 September 2019 08:30
Rata-Rata Lokasi Sulit Dijangkau, Pastikan Lahan Dibakar

Mengikuti Tim Gabungan Berburu Api hingga Senja

BERBURU API: Kapolres Seruyan AKBP Ramon Zamora Ginting (dua dari kanan) memadamkan titik api di wilayah Desa Muara Dua, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Kamis (19/9) lalu.(ALDI SETIAWAN/RADAR SAMPIT)

Pertempuran melawan kebakaran hutan dan lahan belum berakhir. Personel gabungan masih berjuang mengendalikan amukan api agar asap tak kian menyesak.

 ALDI SETIAWAN, Kuala Pembuang

Jarum jam pagi itu menunjuk di angka sembilan. Sekitar 30 personel gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan, TNI, serta jajaran Polres Seruyan, berkumpul di Dermaga Kuala Pembuang III. Mereka bersiap melakukan berburu titik api di bantaran Sungai Seruyan.

Berbagai macam peralatan dan perbekalan patroli satu per satu dimasukkan ke dalam kapal. Perlengkapan ”perang” itu, di antaranya pipa air, mesin pompa air, makanan, air minum, dan lainnya.

”Hari ini kami akan lakukan patroli di sepanjang bantaran Sungai Seruyan bersama anggota gabungan. Tujuannya untuk memantau dan memadamkan titik api apabila ditemukan di sekitar aliran sungai. Kami juga membawa peralatan yang diperlukan untuk memadamkan api," kata Kapolres Seruyan AKBP Ramon Zamora Ginting yang memimpin rombongan patroli.

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Dermaga KP III, rombongan tiba di Desa Tanjung Rangas, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan. Wilayah itu selama ini dikenal dengan usaha sarang burung waletnya.

Rombongan singgah memantau sebuah titik api di seberang desa tersebut. Kepulan asap terlihat membumbung tinggi dari seberang desa.

Setelah berkoordinasi dengan kepala desa setempat, lokasi titik api tersebut ternyata cukup jauh. Perlu waktu lama mencapainya. Selain itu, tidak memungkinkan menggunakan kapal patroli rombongan.

Sekitar 30 menit rombongan patroli singgah di desa tersebut untuk berkoordinasi terkait titik api itu. Ramon sekaligus meminta kades mengingatkan warganya agar jangan sampai melakukan pembakaran hutan dan lahan.

”Karena untuk mencegah karhutla ini, kita harus ada komitmen dan koordinasi bersama. Salah satunya dengan kades-kades yang ada agar bisa mengimbau warganya untuk tidak main-main dengan api," tegasnya.

Rombongan patroli kemudian melanjutkan perjalanan ke hulu sungai. Tak berselang lama, beberapa titik api mulai terpantau dari atas kapal. Rombongan sempat singgah beberapa kali mengecek lokasi titik api tersebut. Namun, medan yang sulit ditembus dan jarak yang jauh membuat personel tidak bisa mencapainya.

Semakin ke hulu sungai, kabut asap mulai menyelimuti. Pukul 11.00 WIB, kapal rombongan tiba di Dukuh Tempudau. Petugas lalu memantau titik api tepat di belakang wilayah tersebut.

Setelah berkoordinasi dengan warga setempat, beberapa personel bersama warga memutuskan meninjau langsung ke titik api untuk memastikan memungkinkan dilakukan pemadaman.

Ternyata, medannya sulit. Jaraknya juga jauh, serta tidak ada sumber air di sekitar lokasi. Hal itu membuat kondisinya tidak memungkinkan untuk memadamkan titik api tersebut.

”Titik api itu sebenarnya banyak. Kami bisa lihat tadi yang besar-besar itu sekitar lima titik, namun jaraknya jauh sehingga tidak bisa menjangkaunya," katanya. 

Rombongan memutuskan beristirahat di dukuh tersebut dan makan siang bersama serta saling bercengkrama dengan warga sekitar, sembari memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Setelah berkoordinasi lagi, pihaknya mendapatkan informasi ada titik api yang tepat berada di pinggir aliran sungai. Tepatnya di wilayah Desa Muara Dua, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Ramon langsung memimpin dan menginstruksikan semua personel bergegas menuju lokasi sambil dipandu kades setempat yang mengetahui lokasi kejadian.

Di lokasi, semua personel langsung sigap dengan peralatannya, Kapolres langsung turun tangan membantu memadamkan api. Memakan waktu sekitar 45 menit untuk mengendalikan lidah api itu.

Setelah berhasil dipadamkan, rombongan memutuskan putar haluan mengingat jam sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB.

Semakin sore, kepulan asap menuju hulu dan hilir sungai semakin pekat. Bahkan, di sela-sela perjalanan pulang, rombongan dikejutkan dengan satu titik api yang menyala di wilayah Desa Tanjung Rangas, tepat di pinggir sungai. Semua personel langsung bahu-membahu memadamkan api.

***

Duduk di atas kapal dalam perjalanan pulang sembari menatap pemandangan kiri dan kanan yang pekat dengan kepulan asap, membuat akal sehat terkadang betanya, apa sebenarnya yang ingin mereka capai dengan membakar lahan tersebut?

Dengan keadaan lingkungan yang tercemar, bukankah akan membahayakan kesehatan dan merusak ekosistem lingkungan?

”Itu jelas disengaja. Tidak mungkin api itu bisa hidup sendiri. Terutama dua titik yang berhasil kami padamkan tadi. Untung kami berhasil padamkan sebelum api merembet ke lahan yang lebih luas," kata Ramon.

Rombongan patroli tiba kembali di Dermaga KP III saat senja, yakni sekitar pukul 17.15 WIB. Ini membuktikan semangat perjuangan personel untuk memadamkan api tidak mengenal lelah.

Dia mengimbau seluruh Personel Satgas Karhutla di Seruyan tetap menjaga keselamatan dan kesehatan selama menjalankan tugas di lapangan dan selalu cepat tanggap dalam menangani bencana karhutla.

”Setelah melaksanakan tugas, segara lakukan penyegaran untuk menjaga kesehatan setelah berkubang dengan kepulan asap selama melaksanakan kewajiban. Saya juga tidak henti-hentinya mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar jangan sampai bermain-main dengan api," tegasnya.

***

Di Kapuas, Polres setempat mengamankan dua warga berinisial SK (64) dan ZN (42) yang diduga membakar lahan. SK, warga Desa Muroi Raya, Kecamatan Mantangai, diamankan saat membakar lahan miliknya sendiri. Lahan tersebut rencananya akan ditanami pohon sawit.

”SK kami amankan ketika sedang membakar lahan. Ketika itu anggota Polres melakukan patroli. Langsung mengamankan pelaku bersama barang bukti, yaitu sebuah kayu dan korek api," kata Tejo, Jumat (20/9).

Pelaku kedua, ZN (42), warga Pulau Telo Baru, diamankan di sebuah lahan di kawasan Jalan Jepang. Kebakaran yang diduga disebabkan pelaku, meluas hampir satu hektare dan membakar lahan orang lain.

”ZN kami amankan setelah dia membakar lahan. Pelaku kami bawa ke kantor untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Kedua terduga pelaku dijebloskan di sel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keduanya dijerat Pasal 108 Jo Pasal 69 Ayat (1) huruf h UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

”Pasal 78 ayat (3) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf d UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Dengan pasal tersebut, kedua pelaku ini kami kenakan ancaman kurungan minimal tiga tahun hingga maksimal sepuluh tahun penjara atau denda tiga miliar atau sepuluh miliar,” tandasnya. (***/rm-98/der)

 

 


BACA JUGA

Jumat, 02 Mei 2025 15:34

Program Cetak Sawah Tingkatkan Kesejahteraan Petani

SAMPIT – Kementerian Pertanian merealisasikan program bantuan cetak sawah seluas…

Jumat, 02 Mei 2025 15:33

Jaring Bibit Unggul Siswa Sejak Dini

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung pelaksanaan…

Jumat, 02 Mei 2025 15:33

CPNS Kotim Dilarang Langsung Minta Pindah

SAMPIT – Sebanyak 205 calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi…

Jumat, 02 Mei 2025 15:32

May Day, Disnaker Ajak Buruh Jaga Harmoni dan Tingkatkan Diri

SAMPIT – Momentum Hari Buruh Internasional atau May Day 1…

Jumat, 02 Mei 2025 15:16

Ketua Dekranasda Kunjungi Galeri Kerajinan Pontianak

SAMPIT – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 02 Mei 2025 15:16

Pemkab akan Bantu Pondok Pesantren Bangun MCK

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana akan membangun…

Jumat, 02 Mei 2025 15:15

Kotim Cetak 4.216 Hektare Sawah

SAMPIT – Harapan petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk…

Jumat, 02 Mei 2025 15:15

Siapkan Dua Hektare untuk Sekolah Rakyat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung  program Sekolah…

Selasa, 29 April 2025 17:44

Kotim Lirik Pengolahan Lidah Buaya

SAMPIT — Dalam upaya meningkatkan potensi pertanian daerah, Pemerintah Kabupaten…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Kotim Genjot Penataan TPA

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers