SAMPIT—Terkait kebijakan meliburkan sekolah, karena terdampak buruknya kualitas udara saat kabut asap bekas kebakaran lahan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), akan kembali melakukan evaluasi. Sekali pun belum lama ini hujan deras sudah turun dan jarak pandang membaik, namun kualitas udara masih masuk kategori tidak sehat.
Bupati Kotim Supian Hadi menjelaskan, tiga hari terakhir ini kualitas udara di Kotim sudah jauh lebih baik, sehingga sekolah yang sebelumnya diliburkan, kembali aktif mulai hari ini. Namun menurutnya hal ini akan dievaluasi, khususnya mengenai kualitas udara pada hari ini, sebab pada Minggu (29/9) kemarin, kabut asap masih ada yang terlihat pekat.
"Memang semakin siang, udara semakin membaik. Jarak pandang juga aman, namun memang kualitas udaranya masih masuk kategori sedang," ujarnya.
Dirinya pun meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim melakukan evaluasi pada hari ini terkait kualitas udara.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Bandara H Asan Sampit, kualitas udara pada Minggu (29/9) pagi hari pukul 08.00 WIB kualitas udara 423.201 ug/m3, masuk katagori berbahaya. Pada pukul 11.00 WIB kualitas udara 123.437 ug/m3 masuk katagori tidak sehat, dan pada pukul 12.00 WIB kualitas udara 82.55 ug/m3 baru masuk katagori sedang. Hingga sore hari pukul 16.00 WIB kualitas udara 70.226 ug/m3 baru masuk katagori sedang.
"Jika kondisi kualitas udara di pagi hari masih berbahaya, ada kemungkinan akan diambil kebijakan untuk sekolah, agar masuknya di siang hari sampai sore. Hal ini guna menghindari kualitas udara yang berbahaya," tandas Supian Hadi.
Diakuinya, jika sekolah terus diliburkan maka akan mengganggu proses pendidikan. Termasuk juga jika jam balajar harus ditambah, maka kan mengganggu proses belajar para murid. (dc/gus)