SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 30 September 2019 09:28
Jam Masuk Sekolah masih Terus Dievaluasi

Kualitas Udara Terus Dipantau

EDUKASI: Bupati Kotim Supian Hadi ketika memotivasi para pelajar di sala satu SMA di Kota Sampit, beberapa waktu lalu.(Dok.Radar Sampit)

SAMPIT—Terkait kebijakan meliburkan sekolah, karena terdampak buruknya kualitas udara saat kabut asap bekas kebakaran lahan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), akan kembali melakukan evaluasi. Sekali pun belum lama ini hujan deras sudah turun dan jarak pandang membaik, namun kualitas udara masih masuk kategori tidak sehat.

Bupati Kotim Supian Hadi menjelaskan, tiga hari terakhir ini kualitas udara di Kotim sudah jauh lebih baik, sehingga sekolah yang sebelumnya diliburkan, kembali aktif mulai hari ini. Namun menurutnya hal ini akan dievaluasi, khususnya mengenai kualitas udara pada hari ini, sebab pada Minggu (29/9) kemarin, kabut asap masih ada yang terlihat pekat.

"Memang semakin siang, udara semakin membaik. Jarak pandang juga aman, namun memang kualitas udaranya masih masuk kategori sedang," ujarnya.

Dirinya pun meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim melakukan evaluasi pada hari ini terkait kualitas udara.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Bandara H Asan Sampit, kualitas udara pada  Minggu (29/9)  pagi hari pukul 08.00 WIB kualitas udara 423.201 ug/m3, masuk katagori berbahaya. Pada pukul 11.00 WIB kualitas udara 123.437 ug/m3 masuk katagori tidak sehat, dan pada pukul 12.00 WIB kualitas udara 82.55 ug/m3 baru masuk katagori sedang. Hingga sore hari pukul 16.00 WIB kualitas udara 70.226 ug/m3 baru masuk katagori sedang.

"Jika kondisi kualitas udara di pagi hari masih berbahaya, ada kemungkinan akan diambil kebijakan untuk sekolah, agar masuknya di siang hari sampai sore. Hal ini guna menghindari kualitas udara yang berbahaya," tandas Supian Hadi.

Diakuinya, jika sekolah terus diliburkan maka akan mengganggu proses pendidikan. Termasuk juga jika jam balajar harus ditambah,  maka kan mengganggu proses belajar para murid. (dc/gus)

 


BACA JUGA

Kamis, 17 Juli 2025 12:45

Sekolah Rakyat Masih Kekurangan Murid SD

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih menghadapi tantangan…

Kamis, 17 Juli 2025 12:44

Siswa Baru Ikuti Jalannya Rapat Paripurna DPRD

SAMPIT – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri…

Kamis, 17 Juli 2025 12:44

Tes Urine sebagai Mekanisme Pembinaan ASN

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menerapkan tes…

Kamis, 17 Juli 2025 12:43

75 Personel Ikuti Simulasi Tanggap Darurat

SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Rabu, 16 Juli 2025 17:35

Ketua TP-PKK Kotim Kunjungi IKN

SAMPIT — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 16 Juli 2025 17:35

Disdik akan Jaring Kepala Sekolah untuk Sekolah Rakyat

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) mengambil…

Rabu, 16 Juli 2025 17:34

Ritel Modern Harus Beri Ruang untuk Produk UMKM Lokal

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengambil langkah…

Rabu, 16 Juli 2025 17:33

Pemkab Dukung KONI Kotim Berbasis Digital dan Transparan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan dukungan penuh…

Selasa, 15 Juli 2025 17:10

Pemkab Akan Tata Ulang Keberadaan Ritel Modern

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana melakukan penataan…

Selasa, 15 Juli 2025 17:09

Disdik Pastikan MPLS Tanpa Perpeloncoan

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memastikan pelaksanaan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers