PALANGKA RAYA – Kekecewaan sebagian besar warga Kalimantan Tengah, terutama suku Dayak karena tak ada warga asli Bumi Tambun Bungai yang mengisi jajaran Kabinet Indonesia Maju, seketika sirna. Presiden RI Joko Widodo menunjuk putra Dayak asli Kalteng untuk memperkuat formasi pemerintahannya.
Alue Dohong, Deputi Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut (BRG), dipercaya sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (25/10). Keputusan Jokowi langsung mendapat apresiasi dari warga Kalteng. Ucapan selamat pada pria berusia 53 tahun itu bertebaran di media sosial.
Dua hari sebelumnya, netizen Kalteng sebagian mengungkapkan kekecewaannya karena tak ada perwakilan suku Dayak yang masuk kabinet. Mereka menilai presiden hanya bisa memberikan harapan palsu pada rakyat Kalteng.
Beberapa kali warga Bumi Tambun Bungai kecewa dengan keputusan pemerintah, seperti penunjukan ibu kota negara. Warga juga kecewa karena Jokowi dinilai melupakan warga Kalteng. Padahal, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu telah diberi gelar tertinggi sebagai Raja Dayak beberapa waktu lalu.
Semua kekecewaan itu terhapuskan dengan keputusan Jokowi yang mendapuk Alue Dohong sebagai salah satu algojo untuk mengeksekusi kebijakannya, meski hanya jadi orang nomor dua di kementerian. Hal itu dinilai sebagai penghargaan tertinggi untuk warga Dayak.
Alue Dohong mencatatkan sejarah sebagai orang pertama dari suku Dayak yang masuk jajaran kabinet. Selama ini, tak ada satu pun tokoh Kalteng yang sukses menembus jabatan prestisius di tingkat pusat. Agustin Teras Narang, mantan Gubernur Kalteng dua periode, hanya sempat masuk bursa menteri, namun tak dipilih Presiden.
Keputusan Jokowi juga merupakan kebanggaan bagi warga Kabupaten Kotawaringin Timur. Alue Dohong merupakan warga Kalteng kelahiran Desa Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang.
Saat dihubungi Radar Sampit, Alue Dohong mengatakan, ”Ini memang fakta yang kita lihat hari ini. Baru di zaman pemerintahan Pak Jokowi ada orang Dayak dipercaya masuk kabinet.”
Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Alue Dohong mengatakan, dirinya mendapat tugas memperhatikan program yang berkenaan dengan perbaikan hutan, rehabilitasi lahan, termasuk soal masalah kehutanan, khususnya saat pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Alue menuturkan, dia nantinya akan menangani sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat Dayak. Di antaranya pengelolaan lahan gambut, perhutanan sosial, dan hutan adat. Berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup akan disiapkan, sehingga berdampak baik bagi masyarakat lokal.
”Gambut dan perhutanan sosial ini tinggal peningkatannya saja. Semuanya sudah bagus. Gambut, misalkan. Itu harus selalu ada pembasahan biar tidak terbakar. Sama juga dengan perhutanan sosial. Harus dimaksimalkan lagi bagaimana pengelolaannya,” katanya.
Ke depan, lanjutnya, ada beberapa hal yang akan diprioritaskan. Salah satunya mengenai kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar. Pembukaan lahan dengan membakar memang bagian dari kearifan lokal. Namun, dengan dimensi ruang dan waktu, tentunya ada pola-pola yang harus diubah.
”Teknologi pembukaan berladang tanpa bakar itu yang mungkin jadi prioritas ke depan. Jadi, semuanya harus disesuaikan,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya ikut bangga dengan adanya tokoh Dayak dari Kalteng yang dipercaya menduduki jabatan di kementerian. Dengan hal tersebut, setidaknya keinginan dan aspirasi masyarakat Kalteng dijawab Presiden.
”Pak Alue Dohong ini sudah berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Bahkan, beliau ini sudah beberapa kali diutus mewakili Indonesia dan proyek-proyek BRG di Kalteng lumayan sukses juga,” katanya.
Wagub juga mengapresiasi Presiden dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah memberikan kepercayaan kepada putra daerah Kalteng menjadi wakil menteri. Hal itu juga secara langsung memperkuat koordinasi pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat.
”Paling tidak ini bisa menjadi batu loncatan, sehingga ke depan semakin banyak putra daerah yang menduduki jabatan di kementerian,” ujarnya.
Mimpi yang Terwujud
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maaruf Amin Kotim Jhon Krisli mengatakan, ada kebanggaan tersendiri ketika salah seorang wakil menteri dipilih Jokowi berasal dari Kalteng, khususnya putra asli Kotim.
”Sebagai bagian dari TKD pemenangan Jokowi-Maaruf, kami merasa terobati dengan dipilihnya seorang putra terbaik Dayak dari Antang Kalang untuk menjabat Wakil Menteri LHK. Ini kerinduan yang sudah lama dinantikan orang Dayak. Hari ini mimpi orang Dayak dikabulkan Pak Presiden,” kata Jhon krisli didampingi Sekretaris TKD Kotim Joni Abdi.
Jhon Krisli mengaku sempat kecewa karena tak ada satu pun nama perwakilan dari Kalteng yang masuk jajaran kabinet. ”Tapi, Jokowi ternyata mendengarkan aspirasi dan suara kita dari Kalimantan. Ini bukti jika putra Dayak layak dan mampu bersaing,” tegas mantan Ketua DPRD Kotim ini.
Jhon Krisli mengaku kenal baik dengan Alue Dohong yang tidak lain saudara dari Diyu T Dohong, mantan anggota DPRD Kotim. Bahkan, Alue Dohong merupakan orang yang mendampingi Jhon Krisli dan rombongan saat melakukan kunjungan kerja ke Brasil pada 2012 silam.
”Orangnya memang pintar, cerdas, dan memang layak dipilih di posisi LHK itu,” kata Jhon Krisli.
Tunjang Johanis, tokoh masyarakat Kalteng mengaku bangga pada Alue Dohong yang dipercaya sebagai wakil menteri. Alue Dohong selama berkiprah dinilai tak pernah menanggalkan jati dirinya sebagai orang Dayak.
”Saya bangga dengan beliau dan saya tahu rekam jejaknya selama ini. Hubungan saya dengan beliau sangat baik. Beliau adalah putra daerah kita. Bahkan, saat bertemu beliau, selalu bicara menggunakan bahasa Dayak. Itu yang kami bangga dengan beliau. Semoga orang Dayak semakin eksis, karena selama ini tidak pernah dihiraukan," ujarnya.
Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto juga bangga karena ada perwakilan Kalteng yang masuk kabinet. Dia berharap hal itu menjadi awal yang baik bagi putra-putri asli Dayak untuk berkiprah dan meningkatkan SDM lebih unggul, sehingga dipercaya serta mampu mengemban amanah di level nasional.
”Meskipun kita tahu di legislatif dan instansi lainnya juga sudah ada tokoh-tokoh Dayak yang berkiprah sesuai profesinya, namun untuk jabatan setingkat Wakil Menteri ini yang pertama kalinya. Sekali lagi selamat untuk Alue Dohong,” ujarnya.
Pengurus DAD Lamandau Tommy Hermal Ibrahim menilai, pengangkatan Alue Dohong sebagai wakil menteri merupakan momentum strategis bagi masyarakat adat Dayak untuk menunjukan eksistensi dan kemampuan SDM yang tidak kalah dibanding daerah lainnya di Indonesia. (sho/ang/mex/ign)