PALANGKA RAYA – Kemenangan Kalteng Putra atas Persela Lamongan dengan skor 2-0 diwarnai drama yang cukup menghebohkan. Usai laga, Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri dan Polda Kalteng mengamankan sembilan orang yang diduga melakukan pengaturan skor, Minggu (27/10). Enam orang merupakan perangkat pertandingan dan tiga orang dari pihak Kalteng Putra.
Dalam laga Kalteng Putra Vs Persela Lamongan di Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya dipimpin wasit Ikhsan Prasetya Jati asal Jogyakarta, asisten wasit satu Muchlish asal Nanggore Aceh Darusalam, asisten wasit dua Karnedi asal Riau, wasit cadangan Dodi Setia Purnama asal Jawa Barat, Inspektur wasit Jerry Elly asal Jabar, dan Match Commissioner Fani Adi Nugroho asal Jawa Tengah.
Dengan backup dari Resmob Ditreskrimum Polda Kalteng, satgas mengamankan beberapa perangkat pertandingan di Hotel Fovere, Palangka Raya. Pemeriksaan dilakukan di ruangan Ditreskrimum Polda Kalteng.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (28/10) lalu, mengatakan bahwa satgas mengamankan sembilan orang setelah mendapat laporan dari masyarakat. Dari hasil pemeriksaan, belum ada indikasi pengaturan skor.
”Benar kita amankan sembilan orang, namun tetap kami kedepankan praduga tidak bersalah, tetapi tetap pula melakukan pemeriksaan intensif. Yang kita amankan perangkat pertandingan IPJ, M, K, DSP, JE dan FAN. Sedangkan dari Kalteng Putra KF,FB dan H,” ujar mantan Kapolres Palangka Raya ini.
Hendra menerangkan, satgas masih melakukan pendalaman terkait pengiriman nomor rekening. Setelah ditindaklanjuti, ternyata nomor rekening diberikan kepada panitia untuk transfer honor resmi. Satgas tidak menemukan dugaan adanya permainan mafia bola.
”Ini terduga saja, tapi tidak terbukti dan langkah ini pun dilakukan setelah adanya informasi kepada satgas untuk melakukan pengawasan kepada wasit dan perangkat. Jadi saat ini diketahui mereka mendapatkan honor lewat rekening, tetapi hal itu legal. Dalam kasus ini tidak ada bukti kaitannya dengan pengaturan skor,” tuturnya.
Karena laporan itu tak terbukti, enam perangkat pertandingan dan tiga orang dari Kalteng Putra tidak ditahan.
”Ada laporan dari beberapa masyarakat sehingga ditindaklanjuti oleh satgas. Padahal, jujur, Kalteng Putra bermain dengan semangat. Artinya tidak ada yang menjadi persoalan dalam hal tersebut,” katanya.
”Jadi tidak ada OTT dan nomor rekening itu bayaran perangkat pertandingan. Itu pun dari PSSI, bukan Kalteng Putra. Namun ke depan kami akan memantau terus setiap pertandingan. Jangan sampai terjadi adanya pengaturan skor. Kami pun tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah,” katanya.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari manajemen Kalteng Putra dan klarifikasi dari perangkat pertandingan.
Seperti diketahui, tunggakan gaji tak jadi alasan bagi Kalteng Putra untuk tampil loyo. Di luar dugaan, Laskar Isen Mulang malah tampil trengginas kala menjamu Persela Lamongan di stadion Tuah Pahoe. Buktinya, Laskar Joko Tingkir dihajar dua gol tanpa balas.
Kemenangan ini jelas sangat mengejutkan. Sebab, Persela datang dengan kondisi oke. Mereka baru saja menang 1-0 atas Persebaya Surabaya (23/10). Bandingkan dengan tuan rumah. Mereka selalu kalah di dua laga pemungkas. Belum lagi, gaji pemain juga belum dibayarkan. Fakta itu seolah membuat Persela lebih pantas meraih kemenangan.
Tapi, yang terjadi di lapangan berbeda. Persela kebobolan dua gol dalam tempo lima menit. Yakni melalui penalti Eydison Soares (28’) dan Rafael Bonfim (33’). Soal dua gol yang terjadi dalam waktu singkat, pelatih Persela Nil Maizar cukup menyesalkan. Nil tak menampik anak asuhnya tampil buruk di paro pertama. Tapi, di babak kedua, anak asuhnya sudah tampil baik. Di kartu merahnya bek M. zaenuri di menit 79’ membuat uapaya Persela kian berat.
Kekalahan ini membuat Persela terpaku di posisi 16, atau batas akhir zona aman. Mereka hanya memiliki poin sama dengan Kalteng Putra yang ada di zona merah. Artinya, posisi Persela belum sepenuhnya aman.
Sebaliknya, kemenangan ini membuat Kalteng Putra lega. Sebab, ini adalah kemenangan perdana dalam tujuh laga pemungkas. Padahal, tren positif itu diprediksi bakal berlanjut akibat tersendatnya gaji. (daq/yit)