SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 19 November 2019 10:18
Perubahan PH Air Pengaruhi Ikan
PERIKSA: Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto saat melakukan pengujian kondisi air Sungai Mentaya beberapa waktu lalu. (YUNI PRATIWI/RADARSAMPIT)

SAMPIT— Hujan deras yang  mengguyur Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) beberapa waktu lalu, cukup berpengaruh terhadap kehidupan biota air atau ikan yang ada di perairan Sungai Mentaya, banyak ikan yang mati setelahnya, sepertihalnya di Desa Bapinang Kecamatan Pulau Hanaut. 

Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto mengatakan, setelah hujan deras mengguyur banyak ikan mati mengapung di Sungai Mentaya, jenis ikan yang mati tersebut diantaranya ikan bulu ayam, ikan baung laut, ikan pipih, dan ikan betutu.

“Setelah kami cek airnya dengan sistem oksigen terlarutnya, ternyata rendah kurang dari empat dan PH (tingkat keasaman ) hanya empat, dengan kondisi semacam itu beberapa jenis ikan tidak mampu bertahan hidup,” jelasnya.

Dirinya menyebut kemungkinan penyebabnya adalah hujan deras, hingga  air yang mengalir dari hulu dan bertemu dengan air pasang sehingga perpaduan airnya menjadi terasa sepat. Bercampurnya air membuat ikan laut yang menggiring air pasang berpengaruh terhadap insang dan mata ikan menjadi perih, hal tersebut dapat akibatkan kematian ikan.

“Nilai oksigen terlarut menunjukan jumlah kadar oksigen yang tersedia di dalam air kurang. Semakin besar nilai oksigen terlarut dalam air maka semakin baik kualitas airnya. Sedangkan saat ini rendah maka membuat oksigen terlarut kurang,” terangnya.

Lebih lanjut oksigen tersebut merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan  biota air, kadar oksigen terlarut dapat mengurangi efisiensi  pengambilan oksigen oleh biota air  sehingga dapat menurunkan keberlangsungan hidup biota air.

“Saat bulan September hingga Oktober tidak ada turun hujan, namun pada  November turun hujan muncul hal semacam ini, karena air sungai yang ada di daratan turun semua kumpul di Sungai Mentaya pengaruhi kondisi air,” ujarnya.

Dikatakannya kondisi seperti itu bisa berlangsung kurang lebih selama satu minggu, sebab peralihan antara air pasang terbesar dan terendah biasanya adalah satu minggu. Untuk kondisi kematian ikan yang jumlahnya banyak ini pihaknya belum dapat memberikan solusi karena lokasinya di perairan umum.

“Karena perairan umum dan  kondisi alam sehingga susah dikondisikan, namun jika hujan turun lagi kemungkinan oksigen terlarut dan PH akan kembali berubah,” tutupnya. (yn/dc) 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers