SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 11 Juni 2020 14:50
Pedagang Pasar Besar ”Kalau Busuk Siapa Bertanggung Jawab?”

Episentrum Covid-19 Tak Terbendung

MASIH NORMAL: Para pedagang di kawasan Pasar Besar Palangka Raya masih beraktivitas seperti biasa menjelang rencana penutupan lokasi tersebut selama tiga hari untuk dilakukan penyemprotan disinfektan, Rabu (10/6).(DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Pedagang Pasar Besar Palangka Raya menolak kebijakan Pemkot yang akan menutup pusat transaksi dagang itu untuk meredam wabah Covid-19. Penutupan dinilai akan merugikan pedagang, karena komoditas berupa ayam, ikan, sayur, sangat mudah busuk, apalagi hingga tiga hari.

”Kalau busuk siapa yang bertanggung jawab. Maka itu, hal semacam ini perlu pemerintah pikirkan, sehingga pedagang jangan sampai dirugikan, apalagi dalam kondisi saat ini,” kata Ketua Pedagang Pasar Besar Palangka Raya Hamidan, Rabu (10/6).

Hamidan menegaskan, penolakan itu merupakan hasil rapat yang dihadiri pedagang. Selain alasan ekonomi, pihaknya juga menolak karena tidak dilibatkan dalam mengambil keputusan. Padahal, Pasar Besar dikelola swasta dan memiliki kepengurusan.

”Sebaiknya bisa dilibatkan dalam berbagai hal terkait aktivitas maupun langkah-langkah lain tentang  Pasar Besar. Kami bukan melawan. Para pedagang juga bukan melawan. Tapi, harusnya dilibatkan dalam mengambil keputusan, apalagi soal penutupan selama tiga hari," ujarnya.

Lebih lanjut Hamidan mengatakan, dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi, pihaknya mendukung penuh penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar. Akan tetapi, kebijakan pemerintah juga diharapkan harus memperhatikan para pedagang.

”Kami di Pasar Besar menerapkan protokol kesehatan, bahkan pengurus pun membagikan masker. Semua pedagang juga menggunakan masker sesuai arahan Pak Wali Kota, termasuk menyediakan tempat cuci tangan," ujarnya.

Sebenarnya, kata Hamidan, pedagang siap membantu pemerintah melakukan sterilisasi, seperti penyemprotan disinfektan. Hanya saja, harusnya waktu pelaksanaan bisa dikoordinasikan dengan para pedagang dan pengurus pasar.

”Jangan secara mendadak mengambil keputusan tanpa koordinasi maupun musyawarah,” tegas Hamidan.

Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, penutupan pasar didasari terus bertambahnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Selama penutupan, wilayah itu akan disemprot disinfektan secara massal.

Langkah itu, tutur Fairid, merupakan hasil keputusan bersama saat rapat yang langsung diikuti perwakilan dari BNPB pusat. Sebelum penutupan, pihaknya melakukan sosialisasi dan imbauan kepada pedagang selama dua hari.

Fairid menegaskan, keputusan tersebut bukan untuk mematikan usaha para pedagang. Sebelum kebijakan diambil, telah mempertimbangkan berbagai hal untuk kebaikan masyarakat secara luas dan nasib pedagang.

”Di satu sisi kami harus memikirkan saudara kita yang lain agar tidak tertular. Di sisi lain lagi, tentu memahami pula kondisi para pedagang di Pasar Besar. Dilakukan bersih-bersih untuk melangkah lebih baik di kemudian hari,” ucapnya.

”Intinya ambil jalan tengah. Tutup aktivitas pasar hanya tiga hari saja untuk sterilisasi dan pengaturan. Ini adalah untuk kebaikan bersama, bukan sepihak. Semoga dengan hal tersebut wabah bisa berlalu dan aktivitas kembali normal,” tambahnya lagi.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Palangka Raya Rawang mengatakan, alasan mendasar aktivitas pasar tersebut ditutup sementara, yakni berdasarkan hasil rapid test  oleh petugas kesehatan yang menunjukkan di lokasi tersebut banyak pedagang maupun pembeli diduga kuat terinfeksi Covid-19.

Dia yakin penutupan itu tak akan berdampak pada perilaku warga, seperti adanya aksi borong bahan pokok sebelum penutupan dilakukan, sehingga menimbulkan kerumunan orang yang mengabaikan protokol kesehatan.

”Masih ada pasar lain, seperti Pasar Kahayan, Rajawali, Datah Manuah, dan pasar modern lain yang  tersebar di Kota Palangka Raya sebagai pilihan,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, penyebaran virus korona di Palangka Raya semakin meningkat setiap hari. Dia meminta masyarakat mendukung semua langkah pemerintah memutus mata rantai penularan.

Emi menegaskan, semua pihak harus mengedepankan protokol kesehatan dan imbauan pemerintah. ”Intinya, apa yang dilakukan pemerintah adalah kebaikan bersama agar wabah virus korona bisa ditekan serta masyarakat terhindar dari hal tersebut," ujarnya.

Sampai kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Palangka Raya terus membesar, yakni bertambah 12 pasien. Penyebaran di episentrum transmisi lokal tak terbendung. Empat di antara lonjakan pasien baru, berasal dari klaster Pasar Besar, sehingga total pasien dari klaster tersebut mencapai 73 orang.

Pantauan Radar Sampit, meski jadi episentrum penularan lokal, suasana pasar tradisional terbesar di Kalteng itu masih berjalan seperti biasa. Para pedagang terlihat masih membuka dagangannya, meski sebagian lapak terlihat tutup.

 PDP Meninggal

Sementara itu, dari Kabupaten Barito Selatan dilaporkan, satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di RSUD Jaraga Sasameh Buntok meninggal dunia, Senin (8/6) malam. PDP tersebut merupakan perempuan berasal dari Desa Merawan, Kecamatan Dusun Utara.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Barsel Djulita Kurniadia Palar mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tes swab pasien tersebut. ”Kami tidak bisa memastikan apakah yang bersangkutan positif atau tidak, karena masih menunggu hasil swabnya keluar,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Dokter Jul itu menuturkan, selain sudah berusia cukup tua, PDP yang meninggal tersebut mengidap penyakit penyerta, jantung. Pemakaman jenazah pasien dilaksanakan sesuai protokol Covid-19.

Lebih lanjut dia mengatakan, dua PDP sebelumnya yang juga meninggal dunia, salah satunya, yaitu warga Kota Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, dinyatakan negatif Covid-19. Pasien lainnya dari Desa Pararapak, Kecamatan Dusun Selatan, yang meninggal dunia Senin (11/5) lalu, hasil uji laboratoriumnya belum keluar. (daq/rol/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers